Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

42% Guru Terjerat Pinjol: Bukti Nyata Ketidaksejahteraan yang Menggerogoti Pendidikan

30 April 2024   15:57 Diperbarui: 30 April 2024   16:37 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak jarang, mereka harus merogoh kocek sendiri untuk membeli peralatan sekolah, bahkan membiayai operasional kegiatan belajar mengajar.

Dampak yang Menggerogoti Masa Depan Pendidikan

Kondisi ini tak hanya berimbas pada kehidupan para guru, tapi juga menggerogoti masa depan pendidikan Indonesia. 

Guru yang terlilit utang, terbebani stres dan kecemasan, tak mungkin dapat memberikan pembelajaran yang optimal. 

Fokus mereka terpecah, terbelenggu oleh kekhawatiran akan tagihan yang menumpuk.

Kualitas pendidikan pun terancam merosot. Kreativitas dan inovasi terhambat, semangat mengajar memudar, dan dedikasi pun luntur.

Generasi muda, yang seharusnya dididik dengan sepenuh hati, terancam kehilangan panutan dan pengajar yang berkualitas.

Mencari Solusi Bersama: Menuju Masa Depan Pendidikan yang Cerah

Menyelamatkan pendidikan Indonesia dari jeratan utang para guru membutuhkan komitmen dan tindakan nyata dari semua pihak. 

Pemerintah perlu meninjau kembali kebijakan terkait kesejahteraan guru, memastikan gaji dan tunjangan yang layak, serta menyediakan fasilitas yang memadai.

Peran serta masyarakat pun tak kalah penting. Kita perlu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menghargai profesi guru dan mendukung upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun