Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hidup Pas-pasan: Realitas Kesejahteraan ASN di Tengah Sulitnya Perekonomian

2 Maret 2024   09:20 Diperbarui: 2 Maret 2024   09:20 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Dok. Pribadi

Oleh: Julianda BM 

Abdi Negara, begitulah sebutan mulia bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Dedikasi dan pengabdian mereka patut diapresiasi. 

Namun, di balik seragam rapi dan senyum yang mengembang, terdapat realita pahit yang menyelimuti banyak ASN: hidup pas-pasan di tengah sulitnya perekonomian.

Gaji yang Terbatas, Tanggung Jawab yang Bertambah

Gaji ASN, meskipun terbilang stabil, seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang terus meningkat. 

Biaya pendidikan anak, kebutuhan rumah tangga, dan tanggung jawab keluarga menjadi beban yang tak ringan. 

Ditambah lagi dengan inflasi yang kian melonjak, membuat hidup pas-pasan menjadi realitas yang tak terelakkan bagi banyak ASN.

Dilema Keseimbangan: Menjalankan Amanah dan Kebutuhan Keluarga

Di satu sisi, ASN mengemban amanah untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati. 

Di sisi lain, mereka juga memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. 

Dilema ini seringkali memicu stres dan kecemasan, karena ASN merasa tidak dapat memberikan yang terbaik di kedua sisi.

Bukan Sekadar Angka: Dampak Kesejahteraan ASN yang Rendah

Kesejahteraan ASN yang rendah bukan sekadar masalah angka. 

Dampaknya merambat ke berbagai aspek kehidupan, seperti:

Pertama, Penurunan Motivasi dan Kinerja.

 Gaji yang minim dan beban hidup yang berat dapat menurunkan motivasi dan kinerja ASN dalam menjalankan tugasnya.

Kedua, Stres dan Kesehatan Mental.

Kekhawatiran finansial dan tanggung jawab yang besar dapat memicu stres dan depresi pada ASN.

Ketiga, Kecenderungan Korupsi.

Rendahnya gaji dan minimnya penghargaan dapat mendorong ASN ke arah praktik korupsi yang tidak terpuji.

Mencari Solusi Jitu: Menuju Kesejahteraan ASN yang Optimal

Memperbaiki kesejahteraan ASN bukan tugas yang mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. 

Berikut beberapa solusi yang dapat diupayakan:

1. Peningkatan Gaji dan Tunjangan ASN.

 Pemerintah perlu mempertimbangkan penyesuaian gaji dan tunjangan ASN secara berkala dan proporsional dengan kebutuhan hidup.

2. Pengembangan Kompetensi dan Kapasitas ASN.

Memberikan pelatihan dan pendidikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan skillset dan profesionalisme ASN, membuka peluang untuk peningkatan karir dan penghasilan.

3. Pemberian Penghargaan dan Insentif.

 Memberikan penghargaan dan insentif bagi ASN yang berprestasi dan berdedikasi tinggi untuk meningkatkan motivasi dan kinerja.

4. Penguatan Budaya Menabung dan Berinvestasi.

Memberikan edukasi dan penyuluhan tentang pengelolaan keuangan yang bijak untuk membantu ASN mencapai tujuan finansial mereka.

5. Peningkatan Akses Terhadap Layanan Kesehatan.

Memberikan akses yang mudah dan terjangkau terhadap layanan kesehatan yang berkualitas untuk menjaga kesehatan fisik dan mental ASN.

Bersama Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah

Meningkatkan kesejahteraan ASN bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. 

Dengan komitmen dan upaya bersama, kita dapat membantu ASN hidup sejahtera dan menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi.

Mari bergandengan tangan, bahu-membahu untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi ASN, demi pelayanan publik yang lebih optimal dan kemajuan bangsa yang gemilang.

#ASN #Kesejahteraan #Gaji #Tunjangan #PengembanganKompetensi #Penghargaan #Insentif #Menabung #Berinvestasi #LayananKesehatan #MasaDepanCerah

Sumber:

https://databoks.katadata.co.id/tags/asn

http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina%20Thiveny%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun