Kedua, Stigma dan Stereotip. Oposisi sering kali distigmatisasi sebagai pihak yang selalu mengkritik dan tidak mendukung pemerintah.
Ketiga, Keterbatasan Sumber Daya. Oposisi sering kali memiliki keterbatasan sumber daya dibandingkan dengan pemerintah.
Keempat, Lemahnya Penegakan Hukum. Lemahnya penegakan hukum dapat membuat oposisi rentan terhadap intimidasi dan manipulasi.
Membangun budaya politik yang sehat dengan mendorong peran oposisi yang konstruktif adalah tugas bersama.
 Pemerintah, oposisi, masyarakat sipil, dan media massa harus bekerja sama untuk menciptakan iklim politik yang kondusif bagi demokrasi yang sehat.
Marilah kita bersama-sama membangun orkestra demokrasi yang indah, di mana melodi pemerintah dan oposisi bersatu padu menciptakan simfoni yang menyejukkan telinga rakyat.
Sumber Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Oposisi_%28politik%29)
https://www.thejakartapost.com/opinion/2023/12/15/debating-democracy.html
https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/00027642231195809
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H