Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Simfoni Keberagaman, Menari Bersama dalam Irama Inklusi Disabilitas

6 Februari 2024   10:29 Diperbarui: 6 Februari 2024   10:57 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: https://pryakkum.org/

Di antara alunan melodi kehidupan, lantunan indah inklusi disabilitas mengalun merdu, membawa pesan kesetaraan dan harmoni. Inklusi, bagaikan senandung yang menjembatani perbedaan, merajut persatuan dalam simfoni keberagaman.

Disabilitas, bukan berarti terbelenggu dalam keterbatasan. Di balik setiap kekurangan, terpancar potensi luar biasa yang menanti untuk dibebaskan. 

Inklusi bagaikan kunci yang membuka gerbang kesempatan, mengantarkan penyandang disabilitas menuju ruang partisipasi penuh dalam berbagai aspek kehidupan.

Menapaki Jejak Inklusi

Inklusi bagaikan lukisan abstrak yang penuh warna. Ia bukan sekadar jargon, melainkan sebuah pergerakan yang mentransformasi stigma dan diskriminasi menjadi rasa hormat dan penghargaan. 

Inklusi mengantarkan kita pada sebuah dunia di mana setiap individu, terlepas dari kekurangan fisik, mental, atau sensorik, memiliki hak dan kesempatan yang sama.

Sejarah mencatat perjuangan panjang para penyandang disabilitas dalam meraih hak-haknya. Dari Deklarasi Salamanca tahun 1994 hingga Konvensi PBB tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas tahun 2006, gema kesetaraan terus menggema, menandakan kebangkitan sebuah era baru.

Di Indonesia sendiri, berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan inklusi disabilitas. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas menjadi tonggak sejarah, mengantarkan bangsa ini menuju tatanan masyarakat yang lebih adil dan inklusif.

Menerbangkan Impian dengan Sayap Inklusi

Inklusi bukan hanya tentang kesetaraan akses, tetapi juga tentang partisipasi penuh. Di dunia pendidikan, inklusi membuka pintu bagi penyandang disabilitas untuk belajar dan berkembang bersama di sekolah-sekolah inklusif. 

Di dunia kerja, inklusi membuka peluang untuk berkarya dan menunjukkan potensi tanpa terhalang stigma.

Dunia seni dan budaya pun tak luput dari sentuhan inklusi. Penyandang disabilitas menunjukkan talenta dan kreatifitasnya di atas panggung, di balik layar, dan di berbagai ruang ekspresi artistik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun