Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hilangnya Hutan, Ancaman bagi Iklim dan Keanekaragaman Hayati

24 Januari 2024   11:22 Diperbarui: 24 Januari 2024   11:40 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebakaran hutan yang terjadi di hutan tropis dapat menyebabkan hilangnya gas rumah kaca yang tersimpan di pohon dan tanah. Hal ini dapat memperburuk perubahan iklim.

Upaya untuk Menyelamatkan Hutan

Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan hutan, antara lain:

  • Memperkuat penegakan hukum
  • Mengembangkan ekonomi alternatif
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat

Memperkuat penegakan hukum adalah hal yang penting untuk mencegah penebangan liar dan perburuan liar. Pemerintah perlu meningkatkan upaya penegakan hukum, termasuk dengan meningkatkan jumlah petugas dan memberikan hukuman yang tegas bagi pelaku kejahatan hutan.

Mengembangkan ekonomi alternatif adalah penting untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada hutan. Pemerintah perlu mengembangkan ekonomi alternatif yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, namun tidak merusak hutan.

Meningkatkan kesadaran masyarakat juga penting untuk mengurangi hilangnya hutan. Masyarakat perlu menyadari pentingnya hutan dan dampak negatif dari hilangnya hutan. Pemerintah perlu melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, seperti melalui pendidikan dan kampanye publik.

Kesimpulan

Hilangnya hutan merupakan ancaman serius bagi iklim dan keanekaragaman hayati. Upaya untuk menyelamatkan hutan perlu dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun