Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Buku yang Teronggok di Rak: Bolehkah Dibeli tapi Tidak Dibaca?

11 Januari 2024   13:47 Diperbarui: 11 Januari 2024   13:55 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Julianda BM

Buku adalah jendela dunia. Melalui buku, kita bisa belajar tentang berbagai hal, mulai dari sejarah, ilmu pengetahuan, hingga sastra. Buku juga bisa menjadi teman yang setia, menemani kita di saat-saat bosan atau galau.

Namun, ada satu fenomena yang cukup umum terjadi di masyarakat, yaitu membeli buku tapi tidak pernah dibaca. Fenomena ini bisa kita temukan di rak-rak buku di rumah, di toko buku, atau bahkan di perpustakaan.

Ada berbagai alasan mengapa seseorang membeli buku tapi tidak pernah dibaca. Ada yang karena bukunya terlalu mahal, ada yang karena bukunya terlalu tebal, ada juga yang karena bukunya terlalu membosankan.

Lantas, bolehkah membeli buku tapi tidak dibaca?

Pandangan Positif

Ada beberapa pandangan positif terhadap fenomena membeli buku tapi tidak dibaca. Pertama, membeli buku bisa dianggap sebagai bentuk apresiasi terhadap dunia literasi. Dengan membeli buku, kita menunjukkan bahwa kita mendukung para penulis dan penerbit.

Kedua, membeli buku bisa menjadi bentuk investasi. Buku yang kita beli bisa kita jual kembali jika kita membutuhkan uang.

Ketiga, membeli buku bisa menjadi bentuk kepuasan tersendiri. Ada kepuasan tersendiri ketika kita bisa memiliki buku yang kita inginkan, bahkan jika kita belum sempat membacanya.

Pandangan Negatif

Di sisi lain, ada juga pandangan negatif terhadap fenomena membeli buku tapi tidak dibaca. Pertama, membeli buku tapi tidak dibaca bisa dianggap sebagai pemborosan. Kita telah mengeluarkan uang untuk membeli buku, tapi kita tidak mendapatkan manfaatnya.

Kedua, membeli buku tapi tidak dibaca bisa dianggap sebagai bentuk ketidakpedulian. Kita tidak menghargai waktu dan tenaga yang telah dihabiskan oleh penulis untuk menulis buku tersebut.

Ketiga, membeli buku tapi tidak dibaca bisa dianggap sebagai bentuk ketidakmampuan. Kita tidak mampu untuk menyelesaikan bacaan yang kita beli.

Pandangan Saya

Saya pribadi tidak setuju dengan fenomena membeli buku tapi tidak dibaca. Saya berpendapat bahwa buku adalah sesuatu yang berharga dan harus dihargai. Buku adalah sumber pengetahuan dan informasi yang bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan diri.

Tentu saja, ada beberapa pengecualian. Misalnya, jika kita membeli buku yang memang tidak kita butuhkan, seperti buku yang hanya untuk pajangan. Atau, jika kita membeli buku yang memang kita tidak punya waktu untuk membacanya, seperti buku yang terlalu tebal atau buku yang terlalu membosankan.

Namun, jika kita membeli buku karena memang kita ingin membacanya, maka saya rasa kita harus berusaha untuk membacanya. Jangan sampai buku yang kita beli justru menjadi beban yang membebani rak buku kita.

Tips Membaca Buku

Berikut ini adalah beberapa tips untuk membaca buku:

Pilihlah buku yang sesuai dengan minat dan kebutuhan Anda. Jika Anda tidak tertarik dengan isi buku, maka Anda akan sulit untuk menyelesaikannya.

Buatlah jadwal membaca. Luangkan waktu setiap hari untuk membaca buku.

Temukan tempat yang nyaman untuk membaca. Tempat yang nyaman akan membuat Anda lebih fokus dan menikmati kegiatan membaca.

Jangan memaksakan diri untuk membaca jika Anda sedang tidak mood. Istirahatlah sejenak, lalu lanjutkan membacanya nanti.

Kesimpulan

Buku adalah harta karun yang harus kita jaga dan manfaatkan. Jangan sampai buku yang kita beli justru menjadi sia-sia. Jika Anda ingin membeli buku, pastikan Anda akan membacanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun