Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kebijakan Kolaboratif untuk Mengelola Utang Negara Berkembang Persepektif SDGs

13 Desember 2023   00:06 Diperbarui: 13 Desember 2023   00:20 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Utang merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh banyak negara berkembang. Menurut data Bank Dunia, pada tahun 2022, utang luar negeri negara berkembang mencapai 8,6 triliun dolar AS. Jumlah ini meningkat 6,8% dari tahun sebelumnya.

Utang yang tinggi dapat menghambat pembangunan di negara berkembang. Utang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Namun, jika utang tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan krisis ekonomi dan sosial.

Pengelolaan utang yang baik merupakan kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. 

Pengelolaan utang yang baik dapat membantu negara berkembang mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Kolaborasi untuk Mengelola Utang Negara Berkembang

Kolaborasi merupakan salah satu kunci untuk mengelola utang negara berkembang. Kolaborasi dapat dilakukan antara negara berkembang, negara maju, organisasi internasional, dan sektor swasta.

Kolaborasi antara negara berkembang dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan utang. Kolaborasi ini juga dapat membantu negara berkembang untuk berbagi pengalaman dan belajar dari satu sama lain.

Kolaborasi antara negara maju dan negara berkembang dapat memberikan dukungan teknis dan finansial untuk pengelolaan utang. Kolaborasi ini juga dapat membantu negara maju untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh negara berkembang.

Kolaborasi antara organisasi internasional dapat membantu negara berkembang untuk mendapatkan akses ke sumber daya dan informasi yang dibutuhkan. Kolaborasi ini juga dapat membantu negara berkembang untuk berkoordinasi dalam upaya pengelolaan utang.

Kolaborasi antara sektor swasta dapat memberikan dukungan finansial dan teknis untuk pengelolaan utang. Kolaborasi ini juga dapat membantu negara berkembang untuk mengembangkan proyek-proyek yang berkelanjutan.

Kebijakan Kolaboratif untuk Mengelola Utang Negara Berkembang

Kebijakan kolaboratif untuk mengelola utang negara berkembang dapat dirumuskan berdasarkan perspektif SDGs. Kebijakan ini harus bertujuan untuk:

1.  Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan utang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun