Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Perubahan Iklim: Menuju Titik Kritis Iklim, Saatnya Aksi Nyata

1 Desember 2023   16:15 Diperbarui: 1 Desember 2023   16:38 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan iklim adalah salah satu isu paling mendesak yang dihadapi dunia saat ini. Perubahan iklim disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, yang menyebabkan suhu bumi meningkat. Peningkatan suhu bumi ini memiliki dampak yang luas dan berbahaya bagi kehidupan di bumi, termasuk manusia, hewan, tumbuhan, dan ekosistem.

Menurut laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), suhu bumi telah meningkat sekitar 1,1 derajat Celcius sejak era pra-industri. Jika tidak ada tindakan, suhu bumi diperkirakan akan meningkat hingga 3 derajat Celcius pada akhir abad ini. Kenaikan suhu sebesar 3 derajat Celcius akan memiliki dampak yang sangat parah bagi bumi, termasuk:

  • Meningkatnya frekuensi dan intensitas peristiwa cuaca ekstrem, seperti gelombang panas, banjir, dan kekeringan.
  • Naiknya permukaan laut, yang akan mengancam wilayah pesisir.
  • Perubahan pola curah hujan, yang akan mengganggu produksi pangan.
  • Punahnya berbagai spesies tumbuhan dan hewan.

Dampak perubahan iklim sudah mulai dirasakan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Indonesia adalah negara yang rentan terhadap perubahan iklim karena terletak di daerah tropis yang memiliki suhu dan curah hujan tinggi. Dampak perubahan iklim yang sudah dirasakan di Indonesia antara lain:

  • Gelombang panas yang semakin sering dan intens.
  • Banjir yang semakin sering dan luas.
  • Kekeringan yang semakin parah.
  • Naiknya permukaan laut yang mengancam wilayah pesisir.

Perubahan iklim adalah ancaman nyata bagi masa depan bumi dan seisinya. Oleh karena itu, diperlukan aksi nyata untuk mengatasi perubahan iklim. Aksi nyata yang dapat dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim antara lain:

  • Mengurangi emisi gas rumah kaca.
  • Adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

1.  Mengurangi emisi gas rumah kaca

Emisi gas rumah kaca adalah penyebab utama perubahan iklim. Oleh karena itu, langkah pertama untuk mengatasi perubahan iklim adalah mengurangi emisi gas rumah kaca. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca antara lain:

  • Beralih ke energi terbarukan, seperti energi matahari, angin, dan air.
  • Meningkatkan efisiensi energi.
  • Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

2.  Adaptasi terhadap dampak perubahan iklim

Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, juga perlu dilakukan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim yang sudah terjadi. Adaptasi terhadap dampak perubahan iklim bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim terhadap kehidupan manusia dan lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim antara lain:

  • Membangun infrastruktur yang tahan terhadap bencana.
  • Meningkatkan kapasitas masyarakat untuk menghadapi bencana.
  • Memindahkan penduduk yang tinggal di daerah yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Aksi nyata untuk mengatasi perubahan iklim harus dilakukan oleh semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Pemerintah memiliki peran penting dalam memimpin dan mendorong aksi nyata untuk mengatasi perubahan iklim. Pemerintah dapat melakukan berbagai kebijakan dan regulasi untuk mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

Swasta juga memiliki peran penting dalam mengatasi perubahan iklim. Swasta dapat melakukan berbagai inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti beralih ke energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengatasi perubahan iklim. Masyarakat dapat melakukan berbagai perubahan perilaku untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, menghemat energi, dan mengurangi konsumsi daging.

Aksi nyata untuk mengatasi perubahan iklim tidak boleh menunggu. Aksi nyata harus dilakukan sekarang juga, sebelum titik kritis iklim tercapai. Jika titik kritis iklim tercapai, maka dampak perubahan iklim akan menjadi semakin parah dan sulit untuk diatasi.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim:

  • Kurangi penggunaan kendaraan bermotor. Jika memungkinkan, gunakan transportasi umum, sepeda, atau berjalan kaki untuk bepergian.
  • Hemat energi di rumah. Matikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak digunakan.
  • Kurangi konsumsi daging. Produksi daging membutuhkan banyak energi dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang tinggi.
  • Daur ulang dan kompos. Daur ulang sampah kertas, plastik, dan logam. Buat kompos dari sisa makanan dan sampah organik lainnya.

Aksi nyata dari setiap individu, baik besar maupun kecil, akan memiliki dampak yang signifikan dalam mengatasi perubahan iklim. Mari kita bersama-sama berkontribusi untuk menyelamatkan bumi dari perubahan iklim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun