Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Upaya Serius Pemerintah Aceh dalam Penanggulangan Stunting: Tantangan dan Solusinya

25 November 2023   07:00 Diperbarui: 25 November 2023   08:27 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber gambar: grahamedikahospital.co.id)

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih rendah dari standar usianya.

Stunting merupakan masalah gizi yang serius, karena dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Dalam jangka pendek, stunting dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar, gangguan perkembangan otak, dan gangguan metabolisme.

Dalam jangka panjang, stunting dapat menyebabkan anak mengalami risiko tinggi terhadap berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan obesitas. Stunting juga dapat menyebabkan anak mengalami keterbelakangan mental dan sosial.

Oleh karena itu, penting untuk memahami stunting, agar kita dapat mencegah dan mengatasi masalah ini. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting untuk memahami stunting:

  • Stunting adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius. Stunting dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
  • Stunting dapat dicegah. Stunting dapat dicegah dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan bergizi, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang gizi, dan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan.
  • Upaya penanggulangan stunting memerlukan kerja sama berbagai pihak. Upaya penanggulangan stunting memerlukan kerja sama pemerintah, masyarakat, dan swasta.

Untuk itu, diperlukan langkah-langkah penting agar kita dapat memahami tentang apa dan bagaimana tentang stunting, yakni:

  • Membaca informasi tentang stunting. Ada banyak informasi tentang stunting yang dapat kita temukan di internet, buku, dan media lainnya.
  • Berdiskusi dengan ahli gizi. Ahli gizi dapat memberikan informasi yang lebih lengkap dan akurat tentang stunting.
  • Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan stunting. Kegiatan-kegiatan ini dapat membantu kita untuk lebih memahami stunting dan cara-cara pencegahannya.

Dengan memahami stunting, kita dapat berperan aktif dalam upaya penanggulangan masalah ini.

Stunting merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia, termasuk di Aceh. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan tahun 2022, prevalensi balita stunting di Aceh sebesar 31,2%, yang berarti masih lebih dari 1 dari 3 balita di Aceh mengalami stunting.

Dikutip dari laman databoks, sebaran kasus stunting di kabupaten/kota di Aceh pada tahun 2022 dapat digambarkan sebagai berikut:

  • Sebaran kasus stunting di Aceh secara umum terkonsentrasi di wilayah pesisir dan dataran rendah. Hal ini dapat dilihat dari prevalensi balita stunting di wilayah tersebut yang sebagian besar berada di atas rata-rata provinsi, yaitu 31,2%.
  • Kota Subulussalam merupakan wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Aceh, yakni 47,9%. Angka ini melonjak 6,1 poin dari 2021 yang sebesar 41,8%.
  • Kabupaten Aceh Utara menempati peringkat kedua di Aceh dengan prevalensi balita stunting sebesar 38,3%. Posisinya disusul oleh Kabupaten Pidie Jaya dengan prevalensi balita stunting 37,8%.
  • Prevalensi balita stunting terendah berada di Kabupaten Aceh Jaya, yakni 19,9%.

Prevalensi stunting yang tinggi di Aceh tentunya menjadi tantangan bagi pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah-langkah penanggulangan. Namun, upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Aceh selama ini masih belum mampu menurunkan prevalensi stunting secara signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun