Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dampak Buruk Lembaga Survey pada Perhelatan Pilpres 2024

10 November 2023   19:30 Diperbarui: 10 November 2023   19:33 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: lsin.co.id

Pemilihan presiden (pilpres) merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pilpres menjadi ajang untuk memilih pemimpin yang akan memimpin bangsa selama lima tahun ke depan. Oleh karena itu, pilpres menjadi ajang yang sangat penting dan strategis.

Dalam pelaksanaannya, pilpres selalu diwarnai dengan berbagai dinamika, termasuk dari lembaga-lembaga survei. Lembaga survei berperan penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentang elektabilitas para calon presiden. 

Informasi ini tentu sangat penting bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya dalam pilpres.

Namun, di balik peran pentingnya, lembaga survei juga memiliki dampak buruk pada perhelatan pilpres. Dampak buruk tersebut antara lain:

1. Menciptakan polarisasi

Hasil survei lembaga survei sering kali menjadi bahan perdebatan dan polemik di masyarakat. Hal ini karena hasil survei dapat menimbulkan perbedaan pendapat antara pendukung calon presiden yang berbeda. 

Perbedaan pendapat ini dapat menimbulkan polarisasi di masyarakat, terutama di media sosial.

Polarisasi dapat berdampak negatif pada perhelatan pilpres. Polarisasi dapat membuat masyarakat menjadi semakin tidak toleran terhadap perbedaan pendapat. 

Hal ini dapat menghambat proses demokrasi dan menciptakan suasana yang tidak kondusif dalam pilpres.

2. Mendorong politik uang

Hasil survei juga dapat mendorong politik uang dalam pilpres. Hal ini karena calon presiden yang memiliki elektabilitas tinggi akan lebih mudah untuk memenangkan pilpres. 

Oleh karena itu, calon presiden yang memiliki elektabilitas tinggi akan lebih mudah untuk mendapatkan dukungan dari partai politik dan pengusaha.

Dukungan dari partai politik dan pengusaha dapat diperoleh dengan cara memberikan uang. Hal ini dapat menyebabkan politik uang menjadi semakin marak dalam pilpres. 

Politik uang tentu dapat berdampak negatif pada demokrasi, karena dapat memanipulasi hasil pilpres.

3. Menghambat partisipasi pemilih

Hasil survei juga dapat menghambat partisipasi pemilih dalam pilpres. Hal ini karena masyarakat sering kali menjadi pasif dan hanya mengikuti hasil survei. 

Masyarakat merasa bahwa hasil survei sudah dapat menentukan siapa yang akan memenangkan pilpres.

Padahal, hasil survei bukanlah penentu mutlak pemenang pilpres. Pilpres juga ditentukan oleh faktor-faktor lain, seperti kinerja calon presiden, isu-isu yang berkembang, dan tingkat partisipasi pemilih. 

Oleh karena itu, masyarakat harus tetap aktif dalam mengikuti pilpres dan tidak hanya mengikuti hasil survei.

4. Meningkatkan biaya kampanye

Hasil survei juga dapat meningkatkan biaya kampanye dalam pilpres. Hal ini karena calon presiden yang memiliki elektabilitas tinggi akan lebih mudah untuk memenangkan pilpres. 

Oleh karena itu, calon presiden yang memiliki elektabilitas tinggi akan lebih mudah untuk mendapatkan dukungan dari partai politik dan pengusaha.

Dukungan dari partai politik dan pengusaha dapat diperoleh dengan cara memberikan uang. Hal ini dapat menyebabkan biaya kampanye menjadi semakin tinggi. 

Biaya kampanye yang tinggi tentu dapat berdampak negatif pada demokrasi, karena dapat membatasi kesempatan calon presiden dari partai politik kecil untuk bersaing.

Solusi untuk Mengurangi Dampak Buruk Lembaga Survey

Untuk mengurangi dampak buruk lembaga survei pada perhelatan pilpres, perlu dilakukan beberapa hal, antara lain:

Pertama, lembaga survei harus lebih transparan dalam melakukan survei. Lembaga survei harus memberikan informasi yang lengkap tentang metodologi yang digunakan, serta populasi dan sampel yang digunakan dalam survei.

Kedua, pemerintah harus mengatur lembaga survei secara ketat. Pemerintah harus menetapkan standar yang jelas untuk lembaga survei, serta memberikan sanksi yang tegas bagi lembaga survei yang melanggar aturan.

Ketiga, masyarakat harus lebih kritis terhadap hasil survei. Masyarakat harus memahami keterbatasan hasil survei, serta tidak menjadikan hasil survei sebagai satu-satunya pertimbangan dalam memilih calon presiden.

Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan dampak buruk lembaga survei pada perhelatan pilpres dapat dikurangi. Pilpres dapat berjalan dengan lebih demokratis dan transparan, serta dapat menghasilkan pemimpin yang berkualitas.

Penutup

Lembaga survei memiliki peran penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentang elektabilitas para calon presiden. 

Namun, lembaga survei juga memiliki dampak buruk pada perhelatan pilpres. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengurangi dampak buruk lembaga survei tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun