Pemilihan presiden (pilpres) merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pilpres menjadi ajang untuk memilih pemimpin yang akan memimpin bangsa selama lima tahun ke depan. Oleh karena itu, pilpres menjadi ajang yang sangat penting dan strategis.
Dalam pelaksanaannya, pilpres selalu diwarnai dengan berbagai dinamika, termasuk dari lembaga-lembaga survei. Lembaga survei berperan penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentang elektabilitas para calon presiden.Â
Informasi ini tentu sangat penting bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya dalam pilpres.
Namun, di balik peran pentingnya, lembaga survei juga memiliki dampak buruk pada perhelatan pilpres. Dampak buruk tersebut antara lain:
1. Menciptakan polarisasi
Hasil survei lembaga survei sering kali menjadi bahan perdebatan dan polemik di masyarakat. Hal ini karena hasil survei dapat menimbulkan perbedaan pendapat antara pendukung calon presiden yang berbeda.Â
Perbedaan pendapat ini dapat menimbulkan polarisasi di masyarakat, terutama di media sosial.
Polarisasi dapat berdampak negatif pada perhelatan pilpres. Polarisasi dapat membuat masyarakat menjadi semakin tidak toleran terhadap perbedaan pendapat.Â
Hal ini dapat menghambat proses demokrasi dan menciptakan suasana yang tidak kondusif dalam pilpres.
2. Mendorong politik uang