Untuk masyarakat yang tidak memiliki akses ke peralatan pengolahan air, dapat melakukan beberapa langkah sederhana untuk mengurangi risiko kesehatan akibat konsumsi air tanah, antara lain:
Pertama, mendidihkan air tanah selama 1 menit untuk membunuh bakteri dan virus.
Kedua, menyimpan air tanah dalam wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi.
Ketiga, mengganti air tanah secara rutin, terutama jika air tanah berasal dari sumur yang digunakan secara bersama-sama.
Alternatif Konsumsi Air Hujan
Air hujan merupakan sumber air yang bersih dan alami. Namun, air hujan dapat menjadi kotor dan mengandung bakteri, virus, dan parasit jika jatuh di area yang tercemar.
Air hujan juga dapat mengandung logam berat dan zat kimia berbahaya yang berasal dari polusi udara dan tanah.
Kondisi air hujan yang berisiko bagi kesehatan, antara lain:
- Terkontaminasi bakteri, virus, dan parasit.
- Mengandung logam berat dan zat kimia berbahaya.
- Mengandung bakteri Legionella pneumophila, bakteri penyebab penyakit Legionnaires.
Risikonya bila mengkonsumsi air hujan yang terkontaminasi kandungan zat-zat tersebut dapat menyebabkan:Â
Keracunan. Air hujan yang turun melalui udara yang tercemar dapat mengandung berbagai zat berbahaya, seperti polutan, logam berat, dan bakteri.
Penyakit infeksi. Konsumsi air hujan yang tercemar juga dapat menyebabkan penyakit infeksi, seperti diare, tipus, dan disentri.