Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Politik Uang: Biang Kerok Rusaknya Demokrasi

9 Oktober 2023   11:41 Diperbarui: 9 Oktober 2023   12:26 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini tentu akan meningkatkan korupsi, karena calon terpilih akan menggunakan uang rakyat untuk kepentingan pribadinya.

Untuk mengatasi praktik politik uang, diperlukan upaya dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, penyelenggara pemilu, dan pemerintah. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemilu yang bersih dan jujur. Penyelenggara pemilu perlu memperkuat pengawasan terhadap pelaksanaan pemilu. Pemerintah perlu memberikan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku politik uang.

Masyarakat juga perlu mengubah pola pikirnya dalam memilih calon legislatif. Masyarakat tidak boleh hanya tergiur dengan uang, tetapi juga harus melihat kualitas calon legislatif, termasuk visi misi, track record, dan integritas.

Dengan mengubah pola pikir dan meningkatkan pengawasan, diharapkan praktik politik uang dapat diberantas sehingga pemilu dapat menjadi sarana yang efektif untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas.

Beberapa tips untuk menghindari politik uang dalam pemilu:

  • Jangan mudah tergiur dengan uang atau barang yang ditawarkan oleh caleg.
  • Cek latar belakang dan track record caleg sebelum memutuskan untuk memilihnya.
  • Jangan takut untuk menolak pemberian uang atau barang dari caleg.
  • Laporkan kepada pihak yang berwenang jika mengetahui adanya praktik politik uang.

Mari bersama-sama kita wujudkan pemilu yang bersih dan jujur untuk menciptakan demokrasi yang berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun