Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pentingnya Memahami Apa itu Malapraktik?

4 Oktober 2023   16:06 Diperbarui: 4 Oktober 2023   16:11 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 19 September 2023, seorang anak berusia 7 tahun bernama A menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi. Operasi tersebut berjalan lancar, namun A mengalami henti napas dan henti jantung setelah operasi. A kemudian koma selama 13 hari dan akhirnya didiagnosis mati batang otak.

Orangtua A, Albert Francis, mengadukan kasus ini ke pihak rumah sakit dan menuding bahwa rumah sakit telah melakukan malapraktik. Albert mengatakan bahwa pihak rumah sakit tidak pernah menyampaikan permintaan maaf secara lisan maupun tulisan atas kejadian yang menimpa anaknya.

Apakah ini malapraktik?

Untuk memahami tentang peristiwa tersebut termasuk malapraktik atau bukan, terlebih dahulu kita harus memahami apa itu malapraktik.

Malapraktik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam melaksanakan profesinya. Kesalahan atau kelalaian tersebut dapat menyebabkan cedera atau kerugian bagi pasien.

Apa itu Malapraktik?

Secara umum, malapraktik dapat didefinisikan sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional yang berlaku. Standar profesi dan standar prosedur operasional ini ditetapkan oleh organisasi profesi tenaga kesehatan, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Perawat Indonesia (PPI).

Mengapa Malapraktik Terjadi?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan malapraktik, antara lain:

  • Kesalahan manusia

Kesalahan manusia adalah faktor yang paling sering menyebabkan malapraktik. Kesalahan ini dapat terjadi karena berbagai hal, seperti kelelahan, stres, atau ketidakmampuan untuk menangani situasi yang kompleks.

  • Kurang pengetahuan atau keterampilan

Tenaga kesehatan yang kurang pengetahuan atau keterampilan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya malapraktik.

  • Kurang komunikasi

Kurang komunikasi antara tenaga kesehatan dan pasien juga dapat menyebabkan malapraktik. Pasien perlu memahami risiko dan manfaat dari tindakan medis yang akan dilakukan, sehingga mereka dapat memberikan persetujuan secara informed consent.

Bagaimana Mencegah Malapraktik?

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah malapraktik, antara lain:

  • Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan perlu meningkatkan kompetensinya dengan mengikuti pelatihan dan pendidikan berkelanjutan.

  • Meningkatkan komunikasi

Tenaga kesehatan perlu berkomunikasi dengan pasien secara efektif untuk memastikan bahwa pasien memahami risiko dan manfaat dari tindakan medis yang akan dilakukan.

  • Menciptakan lingkungan kerja yang aman

Lingkungan kerja yang aman dapat membantu mengurangi risiko kesalahan manusia.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Menjadi Korban Malapraktik?

Jika Anda merasa menjadi korban malapraktik, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan, antara lain:

  • Mendapatkan informasi

Anda perlu mendapatkan informasi tentang apa yang terjadi dan apakah tindakan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tersebut sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.

  • Mendapatkan bantuan hukum

Anda dapat meminta bantuan hukum dari pengacara untuk menuntut ganti rugi dari tenaga kesehatan yang bertanggung jawab.

  • Menyampaikan keluhan

Anda dapat menyampaikan keluhan Anda kepada organisasi profesi tenaga kesehatan atau Komisi Etik Rumah Sakit.

Malapraktik adalah masalah serius yang dapat berdampak buruk bagi pasien. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat awam untuk memahami apa itu malapraktik, mengapa malapraktik terjadi, dan bagaimana mencegah malapraktik. Informasi ini dapat membantu masyarakat awam untuk melindungi diri dari praktik malapraktik.

Berikut adalah beberapa tips untuk masyarakat awam agar terhindar dari malapraktik:

  • Lakukan riset sebelum melakukan tindakan medis

Cari tahu lebih lanjut tentang tindakan medis yang akan Anda lakukan, termasuk risiko dan manfaatnya.

  • Bertanyalah kepada tenaga kesehatan

Jangan ragu untuk bertanya kepada tenaga kesehatan jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran.

  • Jangan takut untuk meminta pendapat kedua

Jika Anda tidak yakin dengan tindakan medis yang akan dilakukan, mintalah pendapat kedua dari tenaga kesehatan lain.

  • Laporkan jika Anda merasa menjadi korban malapraktik

Laporkan jika Anda merasa menjadi korban malapraktik kepada organisasi profesi tenaga kesehatan atau Komisi Etik Rumah Sakit.

Dengan memahami malapraktik, masyarakat awam dapat lebih waspada dan melindungi diri dari praktik malapraktik.

Terkait dengan pertanyaan di awal, apakah  Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih melakukan malapraktik medis atau bukan adalah hal yang terlalu prematur untuk dijawab saat ini. 

Untuk menentukan apakah rumah sakit melakukan malapraktik dalam kasus ini, perlu dilakukan penyelidikan yang komprehensif. Penyelidikan tersebut harus dilakukan oleh pihak yang berwenang, seperti lembaga medis atau pengadilan. Proses penyelidikan akan melibatkan evaluasi berdasarkan fakta-fakta yang ada dan pendapat dari ahli kedokteran yang kompeten.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis kasus di atas, ada beberapa rekomendasi yang dapat diberikan untuk mencegah terjadinya malapraktik di masa depan. Rekomendasi tersebut antara lain:

  • Rumah sakit harus mematuhi standar medis yang berlaku.
  • Rumah sakit harus memberikan informasi yang lengkap dan akurat kepada pasien dan keluarga tentang risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
  • Rumah sakit harus memiliki sistem yang memadai untuk memantau dan melaporkan kejadian yang tidak diinginkan.

Penerapan rekomendasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan melindungi hak-hak pasien

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun