Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengaruh Kuat NU di Pilpres

28 September 2023   17:45 Diperbarui: 28 September 2023   18:03 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dok. Republika.com)

Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota yang diperkirakan mencapai 90 juta orang. Hal ini menjadikan NU sebagai kekuatan politik yang signifikan dalam setiap kontestasi pemilihan umum, termasuk pemilihan presiden.

Setiap kali pemilihan presiden, NU selalu menjadi rebutan bagi bakal calon presiden (bacapres) untuk meningkatkan elektabilitas dan meraup banyak suara. Hal ini dikarenakan NU memiliki basis massa yang besar dan tersebar di seluruh Indonesia.

Ada beberapa pertimbangan mengapa bacapres memburu dukungan NU. Pertama, NU memiliki basis massa yang besar dan loyal. Survei Indikator Politik Indonesia pada Februari 2023 menunjukkan bahwa 61,6% warga NU mengaku akan mengikuti arahan NU dalam menentukan pilihan presiden.

Kedua, NU memiliki pengaruh yang besar dalam masyarakat. NU memiliki jaringan yang luas di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi. Hal ini menjadikan NU sebagai organisasi yang berpengaruh dalam pembentukan opini publik.

Ketiga, NU memiliki citra yang positif di masyarakat. NU dikenal sebagai organisasi yang moderat dan toleran. Hal ini menjadikan NU sebagai organisasi yang diterima oleh berbagai kalangan.

Selain NU, masih ada banyak organisasi masyarakat Islam berbasis Islami lainnya, seperti Muhammadiyah atau organisasi lainnya. Namun, NU memiliki beberapa keunggulan dibandingkan organisasi lainnya.

Pertama, NU memiliki sejarah yang panjang dan akar yang kuat di masyarakat. NU didirikan pada tahun 1926 dan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia selama lebih dari satu abad.

Kedua, NU memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia. NU memiliki cabang di setiap kabupaten/kota di Indonesia.

Ketiga, NU memiliki kepemimpinan yang kuat. PBNU dipimpin oleh seorang kiai yang memiliki pengaruh besar di kalangan NU.

Beberapa pihak menilai bahwa pertarungan untuk mendapatkan dukungan NU merupakan bentuk politik identitas. Hal ini dikarenakan NU merupakan organisasi keagamaan yang memiliki basis massa yang homogen.

Namun, NU sendiri menolak anggapan tersebut. NU menegaskan bahwa organisasinya tidak terlibat dalam politik praktis. NU hanya memberikan arahan kepada para anggotanya untuk menentukan pilihan presiden sesuai dengan hati nurani masing-masing.

Dalam menentukan dukungannya, NU tidak bersatu dalam satu komando. Ada beberapa kelompok kecil di NU yang memiliki pandangan yang berbeda-beda terkait pilihan presiden. Namun, NU berupaya untuk mengarahkan para Nahdliyyin untuk bersatu menentukan dukungannya.

Salah satu cara yang dilakukan NU adalah dengan mengeluarkan fatwa terkait pemilihan presiden. Fatwa ini berisi arahan kepada para Nahdliyyin untuk memilih pemimpin yang memiliki komitmen untuk menjaga Pancasila, UUD 1945, dan NKRI.

Selain itu, NU juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para anggotanya terkait pemilihan presiden. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman para Nahdliyyin dalam menentukan pilihan presiden.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, NU berharap dapat memberikan arahan yang tepat kepada para anggotanya dalam menentukan pilihan presiden. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa NU dapat berperan aktif dalam proses demokrasi di Indonesia.

Pertarungan untuk mendapatkan dukungan NU merupakan bagian dari dinamika politik di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa NU merupakan kekuatan politik yang signifikan yang tidak dapat diabaikan.

NU memiliki peran penting dalam proses demokrasi di Indonesia. NU dapat menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat. NU juga dapat menjadi kekuatan pemersatu bangsa.

Dengan dukungan dari NU, bacapres dapat meningkatkan elektabilitas dan peluang untuk memenangkan pemilihan presiden. Namun, bacapres harus memahami bahwa NU bukan mesin politik yang dapat dikendalikan. Bacapres harus memiliki visi dan program yang dapat diterima oleh NU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun