Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Penyimpangan Seksual di Lembaga Pemerintahan: Potensi dan Upaya Pencegahan

26 September 2023   14:13 Diperbarui: 26 September 2023   14:26 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menciptakan mekanisme pelaporan yang efektif: Mekanisme pelaporan yang efektif dapat membantu korban penyimpangan seksual untuk melaporkan kejadian tersebut.

Memberikan perlindungan kepada korban: Korban penyimpangan seksual perlu diberikan perlindungan dari pelaku dan dari dampak negatif dari peristiwa tersebut.

Menindak pelaku secara tegas: Pelaku penyimpangan seksual perlu ditindak secara tegas untuk memberikan efek jera dan mencegah terjadinya penyimpangan serupa di masa mendatang.

Peran Masyarakat

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam upaya pencegahan penyimpangan seksual di lembaga pemerintahan. Masyarakat dapat berperan dengan cara:

Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang penyimpangan seksual: Masyarakat perlu mengetahui berbagai bentuk penyimpangan seksual dan dampak negatifnya.

Menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan yang kondusif: Masyarakat dapat menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan bebas dari diskriminasi dan pelecehan seksual.

Mendukung upaya pencegahan dan penanganan penyimpangan seksual: Masyarakat dapat mendukung upaya pencegahan dan penanganan penyimpangan seksual dengan cara melaporkan kasus-kasus penyimpangan seksual yang terjadi.

Langkah Pencegahan Saat Seleksi TNI dan Polri

Metode seleksi untuk mencegah penyimpangan seksual di lembaga TNI atau Polri harus dilakukan secara komprehensif dan mencakup berbagai aspek, antara lain:

  • Aspek psikologis: Seleksi psikologis perlu dilakukan untuk menilai kepribadian dan karakter calon anggota TNI atau Polri. Seleksi ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen, seperti tes kepribadian, tes inteligensi, dan tes wawancara.
  • Aspek fisik: Seleksi fisik perlu dilakukan untuk memastikan bahwa calon anggota TNI atau Polri memiliki kondisi fisik yang sehat dan memenuhi persyaratan.
  • Aspek moral: Seleksi moral perlu dilakukan untuk menilai nilai-nilai moral dan etika calon anggota TNI atau Polri. Seleksi ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen, seperti tes kejujuran, tes integritas, dan tes wawancara.

Berikut adalah beberapa rekomendasi spesifik untuk metode seleksi yang dapat mencegah penyimpangan seksual di lembaga TNI atau Polri:

  • Peningkatan kualitas seleksi psikologis: Seleksi psikologis perlu dirancang untuk lebih spesifik untuk menilai potensi penyimpangan seksual. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen yang lebih spesifik, seperti tes gangguan kepribadian, tes penyimpangan seksual, dan tes kekerasan seksual.
  • Penggunaan instrumen penilaian non-tes: Instrumen penilaian non-tes, seperti wawancara dan observasi, dapat digunakan untuk menilai potensi penyimpangan seksual. Hal ini dapat dilakukan dengan menggali pengalaman dan perilaku calon anggota TNI atau Polri yang dapat menunjukkan adanya potensi penyimpangan seksual.
  • Peningkatan pendidikan dan pelatihan: Calon anggota TNI atau Polri perlu diberikan pendidikan dan pelatihan tentang pentingnya menjaga moral dan etika. Pendidikan dan pelatihan ini dapat diberikan sebelum calon anggota TNI atau Polri diterima menjadi anggota resmi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun