Permasalahan di hilir meliputi komponen produksi naik yang terdiri dari sewa lahan naik, pupuk naik, BBM naik. Selain itu, permasalahan di hilir lainnya adalah berkurangnya pasokan gabah dari petani, penggilingan padi kecil mati, produksi beras menurun, ketidakpastian atau keterlambatan impor beras, sehingga pasokan beras menjadi tidak terantsipasi.
Kenaikan harga sewa lahan, pupuk, dan BBM tentu akan meningkatkan biaya produksi gabah. Hal ini akan berdampak pada kenaikan harga gabah yang kemudian akan berdampak pada kenaikan harga beras.
Selain itu, berkurangnya pasokan gabah dari petani juga dapat menyebabkan kenaikan harga beras. Hal ini dapat terjadi karena petani menjual gabah mereka ke penggilingan padi kecil yang kemudian dijual kembali ke pasar dengan harga yang lebih tinggi.
Penggilingan padi kecil juga berperan penting dalam menentukan harga beras. Penggilingan padi kecil biasanya membeli gabah dari petani dengan harga yang lebih rendah, sehingga mereka dapat menjual beras dengan harga yang lebih tinggi.
Ketidakpastian atau keterlambatan impor beras juga dapat menyebabkan kenaikan harga beras. Hal ini karena impor beras dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan beras nasional yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi beras dalam negeri.
Solusi
Untuk mengatasi permasalahan mahalnya harga beras, diperlukan solusi yang komprehensif yang dapat mengatasi permasalahan di hulu, hilir, dan iklim.
Solusi di Hulu
Untuk mengatasi permasalahan di hulu, diperlukan upaya untuk meningkatkan luas lahan pertanian, meningkatkan produktivitas padi, dan memastikan ketersediaan sarana produksi pertanian yang memadai.
Upaya untuk meningkatkan luas lahan pertanian dapat dilakukan melalui program percetakan lahan baru dan intensifikasi pertanian.
Peningkatan produktivitas padi dapat dilakukan melalui penggunaan benih unggul, pemupukan yang tepat, dan penerapan teknologi pertanian yang tepat.