Setelah membaca hasil pemroyeksian yang bersifat positif, maka bagaimana jika kita melihat dari kacamata yang lain? Pertumbuhan Ekonomi Indonesia nantinya, tidak akan sedrastis pada saat Ekonomi Indonesia merosot jauh seperti awal pandemi. Perputaran Ekonomi Indonesia hanya akan mengembalikan posisi ke semula, sebelum pandemi.
Begitu juga dengan beberapa sektor. Akan ada beberapa sektor yang merasakan “lonjakan” perubahan setelah diberlakukannya Vaksin Covid-19, tetapi ada beberapa sektor juga yang akan tetap berada di posisi stagnan. Tidak dipungkiri, kemungkinan besar sektor Industri akan berdampak pada lonjakan yang lebih tinggi daripada industri yang lain, begitu juga dengan sektor pariwisata. Terutama jika tempat wisata di beberapa daerah akan dibuka, dan pastinya akan tetap menggunakan protokol kesehatan.
Berbicara tentang Vaksin Covid-19 yang seharusnya menjadi sebuah harapan bagi Indonesia untuk membuat roda perekonomiannya kembali berputar dengan baik, sepertinya akan menghadapi satu masalah yang cukup rumit untuk diselesaikan. Seperti yang kita tahu, tidak semua jenis orang dan tidak semua umur, dari balita hingga lansia dapat melakukan Vaksinasi ke tubuh mereka.
Banyak khalayak tidak setuju akan adanya kebijakan Pemerintah untuk mewajibkan masyarakat melakukan Vaksinasi. Berawal dari pernyataan tentang masyarakat di atas 59 tahun tidak dapat memakai Vaksin, dikarenakan tes untuk Vaksin Sinovac baru dilakukan untuk jenjang usia 18 tahun sampai 59 tahun. Alasan lain beranggapan bahwa uji klinis Vaksin Sinovac belum rampung, tetapi sudah di impor oleh negara. Banyak pendapat bahwa negara, jangan menjadikan penggunaan wajib Vaksin ini menjadi sebuah ladang berbisnis.
Sebuah pertanyaan kembali mencuat seketika setelah berbicara tentang dampak ke ekonomi negara setelah diberlakukannya Vaksinasi. Akankah Vaksin yang didistribusikan ke masyarakat gratis?
Menurut Ekonom Indonesia, Enrico Tanuwidjaja, jika Vaksin Covid-19 diberlakukan secara gratis, maka optimisme pemulihan ekonomi akan meningkat. Penggratisan Vaksin dapat dilakukan apabila dianggarkan memakai APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan realokasi dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) yang selama ini berkisar diangka Rp700 T.
Cara itu merupakan sebagai bagian dari usaha untuk memulihkan ekonomi dan mendorong kepercayaan masyarakat. Penggratisan Vaksin masih dikategorikan secure bagi negara, karna dari Pemerintah dan wakil rakyat sudah setuju untuk menaikkan Fiscal Deficit kita dengan batas 3%. Melalui data tersebut, bisa dikatakan bahwa hingga 2 sampai 3 tahun ke depan, masih memungkinkan Vaksin ini di-secure secara cuma-cuma ke Masyarakat.
*Lorenzo Telaumbanua & Alexander S. Johan (Mahasiswa dan Dosen President University
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H