Mohon tunggu...
Lorentius Agung Prasetya
Lorentius Agung Prasetya Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Apoteker, Artcut Holes handmade papecut, sambil menulis dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Seorang Anak yang Membeli Kue Ulang Tahun

12 Januari 2023   08:14 Diperbarui: 12 Januari 2023   08:26 1615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada seorang anak kecil tunawisma yang sangat ingin makan kue tart. Dia pernah melihat perayaan ulang tahun di sebuah acara TV dan tampaknya kue tart yang disediakan sangat indah dan menarik.

Anak itu belum pernah sekalipun makan kue tart, sehingga dia berharap suatu saat dia bisa makan kue itu saat dia berulang tahun.

Jadi, dia menabung uang sedikit demi sedikit dari yang didapatnya saat mengamen atau bekerja serabutan dengan niat untuk membeli kue tart di toko kue yang selama ini sering dia lihat.

Pada ulang tahunnya yang ke-10, dia membuka celengannya dan tersenyum karena dengan uang itu dia akan membeli kue ulang tahun pertamanya.

Dia memberanikan diri pergi ke toko kue itu ketika hampir tutup supaya tidak ada orang lain yang memperhatikannya. Dia mengatakan ke penjaga toko bahwa dia ingin membeli kue ulang tahun yang terkecil yang dijual. Kebetulan masih ada 1 kue yang belum terjual di hari itu.

"Berapa harganya?". "Rp 50.000,00 dik"

Si anak menghitung lagi uang dari sakunya, dan ternyata masih kurang karena dia hanya punya Rp 30.000,00. Anak itu terdiam sejenak, lalu ditanya oleh penjaga toko.
"Jadi gimana nak? Jadi mau beli kue nya?".

"Eh, maaf kak uang saya hanya Rp 30.000,00. Apa boleh kalau saya beli setengah saja?". "Maaf dik, kami tidak bisa menjual dalam potongan".

"Atau bolehkan saya beli 1 kue, tapi kekurangannya saya cicil? Saya sangat ingin kue itu di hari ulang tahun saya." "Maaf dik, kami tidak bisa melayani pembayaran seperti itu"

Anak itu segera keluar dari toko lalu duduk di seberang jalan, nampak begitu murung. 

Pemilik toko yang sedari tadi mengamati anak itu penasaran, lalu mendatangi anak itu sambil membawa sebuah kue tart.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun