Mohon tunggu...
Lorentius Agung Prasetya
Lorentius Agung Prasetya Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Apoteker, Artcut Holes handmade papecut, sambil menulis dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Gizi buruk: Haruskah Berlanjut?

19 September 2013   16:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:40 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pertengahan tahun 2012 ini, wajar jika masih ada kegelisahan atau kekhawatiran terhadap buruknya gizi anak-anak Indonesia karena nampaknya keadaan masih tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah sebenarnya sudah merencanakan langkah-langkah preventif dan kuratif meskipun hingga kini pelaksanaannya masih belum maksimal. Dalam rencana pembangunan jangka panjang bidang kesehatan 2005-2025, sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai di 2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang salah satu indikatornya adalah prevalensi gizi kurang pada balita ditargetkan menjadi 9,5% pada 2025.

Target itu tidak akan pernah terwujud jika hanya sekedar target, tanpa ada tindakan nyata dari semua pihak secara bersama-sama, mengingat masalah kekurangan gizi adalah masalah yang kompleks. Oleh, karena itu mari kita bersama-sama ikut ambil bagian sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing dalam rangka mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Ibarat tanaman supaya bisa tumbuh subur harus disiram dan diberi pupuk yang cukup, begitu pula anak-anak Indonesia perlu diberi gizi yang tepat dan memadai supaya bisa tumbuh sehat dan cerdas. Semoga di sisa tahun 2013 ini dan di tahun-tahun berikutnya, semakin sedikit anak-anak yang mengalami kekurangan gizi karena sebenarnya di tangan merekalah masa depan Indonesia akan bertumpu di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun