Di pertengahan tahun 2012 ini, wajar jika masih ada kegelisahan atau kekhawatiran terhadap buruknya gizi anak-anak Indonesia karena nampaknya keadaan masih tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah sebenarnya sudah merencanakan langkah-langkah preventif dan kuratif meskipun hingga kini pelaksanaannya masih belum maksimal. Dalam rencana pembangunan jangka panjang bidang kesehatan 2005-2025, sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai di 2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang salah satu indikatornya adalah prevalensi gizi kurang pada balita ditargetkan menjadi 9,5% pada 2025.
Target itu tidak akan pernah terwujud jika hanya sekedar target, tanpa ada tindakan nyata dari semua pihak secara bersama-sama, mengingat masalah kekurangan gizi adalah masalah yang kompleks. Oleh, karena itu mari kita bersama-sama ikut ambil bagian sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing dalam rangka mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Ibarat tanaman supaya bisa tumbuh subur harus disiram dan diberi pupuk yang cukup, begitu pula anak-anak Indonesia perlu diberi gizi yang tepat dan memadai supaya bisa tumbuh sehat dan cerdas. Semoga di sisa tahun 2013 ini dan di tahun-tahun berikutnya, semakin sedikit anak-anak yang mengalami kekurangan gizi karena sebenarnya di tangan merekalah masa depan Indonesia akan bertumpu di kemudian hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H