Mohon tunggu...
Yosef Lorensius S
Yosef Lorensius S Mohon Tunggu... -

seorang anggota grup "OEMAR BAKRIE" yang hidup di era milenium. Setia mendampingi generasi muda untuk menjadi pribadi yang utuh. bagiku, pendidikan adalah nyawa pribadi dan nyawa bangsa. HIDUP GURU...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayo Menulis dan Posting Tulisanmu di Kompasiana

30 November 2015   14:29 Diperbarui: 30 November 2015   17:17 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang guru (apalagi dengan label guru zaman modern) tentu selalu mecari cara untuk berinovasi. Inovasi yang dimaksud bukan saja soal model pembelajaran yang dipakai, namun bagaimana pembelajaran itu bermanfat bagi anak didik.

Sebagai guru Bahasa Indonesia, menulis atas sebuah materi yang harus diajarkan. Namun, bagi sebagian rekan guru, hal ini sangat dihindari. Bukan perkara gampang mengajar tentang menulis. Apalagi, jika pengajarnya tidak terbiasa membuat tulisan.

Saya lalu merenung bagaimana agar tulisan yang bagus dari anak didik bisa dinikmati oleh banyak orang. Selama ini, pelajaran menulis umunya hanya untuk mendapat nilai. Padahal seharusnya, menulis pada dasarnya bukan untuk mendapat nilai, tapi lebih untuk meningkatkan nilai atau harga diri penulisnya.

Hal ini tentu menjadi refleksi dari semua insan yang sangat hobi menulis. Bagaimana kita menulis dan tulisan kita dibaca banyak orang. Hal ini saya bawa ke kelas.

Bagi saya, belajar dan mengajar menulis adalah dengan menulis. Menulis yang orisinil dan berani untuk ditampilkan dan dibaca banyak orang. Lebih penting mengajari kejujuran dalam menulis, karena saat ini plagiarisme tulisan merajalela karena keengganan menyusun kata-kata dan menghasilkan tulisan.

Ayo Menulis

Belajar dan mengajar tentang menulis bagi remaja SMA adalah sebuah tantang besar. Budaya instan, keengganan intelektual dalam menulis, dan konsumsi media sosial yang menyita hampir seluruh waktu di luar sekolah membuat mereka enggan menggoyangkan pena dan menggerakkan tangan di atas keyboard. Belum lagi, menulis adalah perkara menyusun sistematika pikiran yang dituangkan dalam tulisan.

Mengajar tentang menulis bagia saya yang utama hanyalah memberi motivasi. Pertama, semua orang bisa menulis apalagi kaum terdidik. Kedua, tulisan yang baik adalah tulisan yang jujur. Ketiga, tulisan yang menarik adalah berupa refleksi kehidupan sehari-hari yang mereka lakukan. Keempat, belajar menulis adalah dengan menghasilkan tulisan.

Jadi, ajakan "ayo menulis" adalah sebuah motivasi. Struktur dan kaidah kebahasaan yang mereka gunakan adalah nomor dua. Konon, penulis-penulis hebat pun sering melanggar hal ini. Namun, belajar menulis juga sangat dekat dengan belajar tentang hidup. Tentang bagaimana kita berani menyampaikan gagasan, di sisi lain kita harus menerima jika ada penolakan terhadap gagasan dan cara kita menyampaikan gagasan.

Mengapa Kompasiana?

Menulis memerlukan sebuah media. Kompasiana adalah sebuah media di mana orang bisa belajar menulis. Dan, bagi orang yang belajar menulis, jika tulisannya dibaca oleh beberapa orang saja (dan ada proses apresiasi) adalah sebuah kebanggaan baginya.

Saya lalu memberikan tantangan bahwa tulisan mereka yang bagus harus dibaca oleh banyak orang. Sangat disayangkan jika tulisan yang bagus hanya terdampar berupa sebuah nilai dan dibaca oleh satu orang. Selain itu, tulisan yang jujur (bukan hasil plagiarisme) harus benari ditampilkan kepada khalayak pembaca.

Kompasiana telah memberikan ruang yang besar bagi insan yang senang menulis. Guru harus membaca peluang ini dengan baik. Media ini memberikan ruang kepada anak didik kita yang potensial dalam menulis untuk menunjukkan bakat mereka. Kita mendorong dan memotivasi dan memberikan masukan atas hasil karya mereka.

Ayo menulis, para remaja!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun