Mohon tunggu...
Woro Januarti
Woro Januarti Mohon Tunggu... Administrasi - Woro Januarti

Wuhan University

Selanjutnya

Tutup

Puisi

SHUI: Kepada Syeikh Ali Jaber

24 Januari 2021   05:00 Diperbarui: 24 Januari 2021   11:23 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

上善如水

Dulu, aku mencari siapa shui

Shui menjadi air sejati, mengalir tanpa pamrih

Walau hanya setetes, tetap menjadi nyawa atahiktri

Menjadi jiwa teragung yang memeluk semesta wedari

Ternyata Guru, Engkaulah Shui itu

Dirimu adalah air di telaga berkilau

Di tengah keringnya hati, kemaraunya satu

Tetesan tawadhumu, meresap ke akar bumi, biru

Aliran jernihmu, memenuhi muara hijau generasi, subur

Shàngshàn rúshuǐ

Air mata kami, jawaban air jiwamu sejati

Kini, kau menjadi mutiara yang berserakan di langit

Gerimis ketulusanmu masih membasahi rerumputan jiwa kami, tapi

Kehilanganmu, ya Guru, cahaya kami lenyap, ditelan rindu, nyeri, pedih

 *上善如水shàngshàn rúshuǐ: adalah filosofi Tiongkok mengenai air yang ditulis di bab 8 Kitab Daode Jing.

* Sumber foto diambil dari thehakims Irfan Hakim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun