上善如水
Dulu, aku mencari siapa shui
Shui menjadi air sejati, mengalir tanpa pamrih
Walau hanya setetes, tetap menjadi nyawa atahiktri
Menjadi jiwa teragung yang memeluk semesta wedari
Ternyata Guru, Engkaulah Shui itu
Dirimu adalah air di telaga berkilau
Di tengah keringnya hati, kemaraunya satu
Tetesan tawadhumu, meresap ke akar bumi, biru
Aliran jernihmu, memenuhi muara hijau generasi, subur
Shàngshàn rúshuǐ
Air mata kami, jawaban air jiwamu sejati
Kini, kau menjadi mutiara yang berserakan di langit
Gerimis ketulusanmu masih membasahi rerumputan jiwa kami, tapi
Kehilanganmu, ya Guru, cahaya kami lenyap, ditelan rindu, nyeri, pedih
*上善如水shàngshàn rúshuǐ: adalah filosofi Tiongkok mengenai air yang ditulis di bab 8 Kitab Daode Jing.
* Sumber foto diambil dari thehakims Irfan Hakim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H