Dengan senyum yang khas mega menikmati kemenangan telak sejak jokowi berkuasa, atau sejak beliau menjabat menjadi presiden,suka tidak suka hatta rajasa adalah besan dari SBY. Suka tidak suka, terkait atau tidak, tetaplah hal itu menjadi bumbu manis pertarungan terselubung, dan mega adalah politikus handal yang sanggup dan bisa mempermainkan ritme kapan saatnya tampil dan kapan saatnya harus diam, test pasar terpaksa di lakukan oleh SBY dengan menghadirkan Agus sebagai bakal calon DKI 1. Ketiadaan tokoh muda yang dapat diusung, miskinnya kaderisasi yang dapat ditonjolkan, memaksa SBY menampilkan agus, apakah partai demokrat kehabisan kader? masyarakatlah yang bisa menilai realita tersebut.
Kita bisa dengan mudah melihat betapa sulitnya SBY mengimbangi perpolitikan saat ini, jokowi sudah jelas tokoh popular yang bertalenta tinggi, ahok pun tokoh yang bisa mendekati kepopuleran jokowi, dan agus adalah sebuah pemaksaan kepopuleran yang belum saatnya untuk di tampilkan.dan anies adalah tokoh pelengkap untuk "sedikit" mengganjal kepopuleran agus.
Semoga saja tidak terjadi head to head antara ahok dan agus, mungkin ini harapan dan doa sebagian orang yang menginginkan ahok tampil kembali menjadi pemimpin DKI Jakarta. Jangan sampai ibu dan sang anak politisnya menjadi muram, biarkan saja ibu tetap mengendalikan dan tetap memberikan kontribusinya untuk Indonesia. Dan biarkan sang mantan terus berusaha mencari celah untuk mengimbangi perpolitikan yang belum juga bisa terseimbangkan.
Salam Lora
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H