Buku Blue Ocean Strategy merupakan buku bisnis paling terbaru saat ini, terjual lebih dari tiga juta eksemplar dan sudah diterjemahkan ke dalam 44 bahasa di berbagai negara. Buku Blue Ocean Strategy sangat direkomendasikan buat kamu yang ingin merubah pola-pola marketing dan menjauhi persaingan.
Apa saja pembahasan Blue Ocean Strategy? Semoga sedikit tulisanku  kali ini bisa membantumu mempelajari pola marketing nondisrubtion, menyamudra-birukan persaingan.
Sekilas istilah samudra biru dalam buku Blue Ocean Strategy merupakan lawan kata dari samudra merah, di mana samudra merah adalah persaingan pasar yang begitu ketat. Contohnya penjualan celana cotton.
Celana cotton awalnya di dominasi oleh segelintir produsen yang telah berhasil membuat pasar baru. Produsen celana cotton mengerti keinginan masyarakat yang menginginkan pakaian trendi dengan harga relative murah. Dari sinilah proses inovasi samudra biru terbentuk.
Dengan biaya produksi rendah, para produsen ini sukses menjual celana yang bisa di pakai pria dan wanita. Pada awal penjualan, produsen bisa menetapkan harga lebih rendah dari celana Levis. Misalnya harga Levis kisaran Rp. 150.000,- , celana cotton hanya  Rp.100.000,-.
Suksesnya produsen celana cotton membuat pasar baru ini kemudian diikuti oleh para pengekor-pengekor ulung, dalam hitungan tahun berikutnya, persaingan para produsen celana cotton mencapai titik tertinggi. Di sinilah pasar berubah menjadi samudra merah. Persaingan tak dapat lagi di elakkan dan inovasi di tuntut tiada henti.
Kami, Â beberapa hari lalu men-survey harga celana cotton. Di beberapa Marketplace kami menemukan harga celana pria kisaran Rp.55.000,- saja. Tentu harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga celana levis yang saat ini berada di kisaran 150 ribu. Inilah imbas dari persaingan berdarah-darah di samudra merah.
Menciptakan Samudra Biru
Dalam buku Blue Ocean Strategy diajarkan juga bagaimana para industri membuat curva nilai produk yang mereka ciptakan. Curva nilai ini sebagai acuan para eksekutive mengambil keputusan. Dalam kurva nilai, CEO di beri gambaran tentang posisi kepuasan konsumen, pengaruh harga, kualitas produk, pemasaran, kerumitan, ragam produk, keperluan, kepuasan konsumen, dan lain sebagainya.
Dampak dari metode Blue Ocean Strategy menghasilkan laba dan pertumbuhan sebagai berikut:
- Inisiatif bisnis: 86 % (samudera merah) 14 % (samudera biru)
- Dampak pemasukan : 62% ( samudera merah) 38% (samudera biru)
- Dampak laba : 39% (samudera merah) 61% (samudera biru)
Dari data di atas, tampak jelas, terdapat lonjakan laba disebabkan inisiatif-inisiatif investasi total untuk menciptakan samudera biru (terlepas dari akibat-akibat inisiatif itu terhadap laba, termasuk inisiatif bisnis, dampak kegagalan dan kesuksesan perusahaan).
Mengapa Tuntutan utuk Menciptakan Samudra Biru Menjadi Penting?
Dalam dunia industri dan persaingan yang semakin meningkat, kemajuan teknologi secara substansial telah meningkatkan produktivitas industri dan memungkinkan pemasok untuk menghasilkan ragam produk dan jasa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hasilnya adalah semakin banyak saja terjadi dalam berbagai industri bahwa pasokan melebihi permintaan.
Perusahaan yang berfokus pada samudra merah akan meningkatkan  promosi yang tetunya akan menambah dana pengeluaran, di sisi lain pemasukan tidak akan pernah bertambah. Jika hal ini tidak cepat disadari, industri akan mengalami kematian.
Bagaimana perusahaan bisa keluar dari samudra merah kompetisi yang penuh darah? Bagaimana perusahaan bisa menciptakan samudra biru? Adakah pendekatan sistematis untuk melakukan ini demi menopang kerja tinggi?
Jawaban terhadap pertanyaan inilah tepatnya, Blue Ocean Strategy berperan. Dalam uraian isi, terdapat enam prinsip rekontruksi strategi samudra biru, antara lain:
- Merekontruksi batasan-batasan pasar
- Fokus pada gambaran besar, bukan pada angka
- Menjangkau melampaui permintaan yang ada
- Melakukan rangkaian strategi dengan tepat
- Mengamati hambatan-hambatan utama dalam organisasi
- Mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi
Sedangkan dalam faktor risiko yang ditangani, Blue Ocean Strategy memiliki enam prinsip sebagai berikut:
- Risiko pencarian
- Risiko perencanaan
- Risiko skala
- Risiko model bisnis
- Risiko organisasi, dan
- Risiko manajemen
Dalam buku Blue Ocean Strategy, selanjutnya diuraikan tentang aspek dinamis dari strategi samudra biru -- isu-isu mengenai kesinambungan dan pembaruan.
Apa Saja Kerangka Kerja dan Alat Analisis Blue Ocean Strategy?
Ada beberapa alat (tools) Blue Ocean Strategy yang bisa kamu gunakan. Salah satunya kamu bisa download template peta penilaian di www.blueoceanshift.com/ExerciseTemplate. Biasanya digunakan oleh tim manajemen top jika mereka sudah mempelajari konsep inti dan cara kerja peta yang di sebut peta perintis-pejalan-penetap.
Dan berikut beberapa tools Blue Ocean Strategy:
Kanvas Strategi
Kanvas strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis utuk membangun strategi samudra biru yang baik. Kanvas strategi memiliki dua fungsi. Pertama, merangkum situasi terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal. Kedua, memetakan penawaran mutakhir yang dilakukan produsen.
Kerangka Kerja Empat Langkah
Kerangka kerja empat langkah ini bertujuan mendobrak dilema/pertukaran  antara differensiasi dan biaya rendah serta agar bisa menciptakan kurva nilai baru.
Ada empat pertanyaan kunci untuk menantang logika strategi dan model bisnis sebuah industri, yaitu:
- Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu saja oleh industri?
- Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri?
- Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?
- Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus diciptakan?
Dengan merekontruksi batasan-batasan masalah, lalu menggambarnya menggunakan curva nilai, proses menyamudra-birukan industri sampai pada tahap perjalanan.
Kamu bersama tim, bisa saja mempraktikkan Blue Ocean Strategy terhadap organisasimu.
Semoga bermanfaat.
Oh. Ya! Sebagai tambahan, proses membuat kurva nilai pada teori Blue Ocean Strategy ini diperlukan waktu dan tim. Tim dianjurkan survey langsung ke lapangan, bukan mengambil data buta dari internet.
Tulisan ini juga diposting di personal blog : aminmaula.com atau kunjungi profil penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H