Mohon tunggu...
Amin Maulani
Amin Maulani Mohon Tunggu... Stor Manager -

newbie aminmaula.com

Selanjutnya

Tutup

Money

(Resum Buku Blue Ocean Strategy) Menyeberang di Lautan Samudra Biru

15 Mei 2018   08:28 Diperbarui: 15 Mei 2018   08:35 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.thestandard.co.zw

Kanvas strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis utuk membangun strategi samudra biru yang baik. Kanvas strategi memiliki dua fungsi. Pertama, merangkum situasi terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal. Kedua, memetakan penawaran mutakhir yang dilakukan produsen.

Kerangka Kerja Empat Langkah

Kerangka kerja empat langkah ini bertujuan mendobrak dilema/pertukaran  antara differensiasi dan biaya rendah serta agar bisa menciptakan kurva nilai baru.

Ada empat pertanyaan kunci untuk menantang logika strategi dan model bisnis sebuah industri, yaitu:

  • Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu saja oleh industri?
  • Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri?
  • Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?
  • Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus diciptakan?

Dengan merekontruksi batasan-batasan masalah, lalu menggambarnya menggunakan curva nilai, proses menyamudra-birukan industri sampai pada tahap perjalanan.

Kamu bersama tim, bisa saja mempraktikkan Blue Ocean Strategy terhadap organisasimu.

Semoga bermanfaat.

Oh. Ya! Sebagai tambahan, proses membuat kurva nilai pada teori Blue Ocean Strategy ini diperlukan waktu dan tim. Tim dianjurkan survey langsung ke lapangan, bukan mengambil data buta dari internet.

dok.pri
dok.pri
Gambar kami sedang memetakan curva nilai dan menggambar canvas strategi. 

Tulisan ini juga diposting di personal blog : aminmaula.com atau kunjungi profil penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun