Lalu bagaimana reaksi orang Perancis sendiri terhadap simplifikasi ini? Nah... ini yang menarik! Alih-alih merasa senang dan lega karena bahasanya jadi lebih sederhana, ternyata banyak yang malah protes keras. Menurut mereka, perubahan ini tak perlu, bahkan tak masuk akal. Ribuan orang ‘curhat’ lewat media sosial, hingga trending topic Twitter sempat dihiasi hashtag #RéformeOrtohographe dan #JeSuisCirconflexe (mirip #JeSuisCharlie dalam kasus Charlie Hebdo setahun lalu).
Menurut independent.co.uk, berbagai kalangan menyuarakan unek-unek, termasuk para tokoh politik, di antaranya Wakil Presiden Front National, partai sayap kanan, yang berkata “The French language is our soul” serta Walikota Nice yang menganggap perubahan tersebut “absurd”.
[caption caption="sumber: independent.co.uk"]
Artinya kurang lebih, "Menyederhanakan berarti memiskinkan. Justru karena kompleks, sebuah bahasa menjadi kaya dan indah.”
Nah, bagaimana menurut Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H