Universitas Palangka Raya telah menggelar program inovatif yang bertujuan untuk membangkitkan dan melestarikan kearifan lokal melalui pembuatan logo anyaman tas dan sedotan purun. Kegiatan ini diadakan di Desa Tumbang Nusa sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengintegrasikan budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dariPurun adalah jenis tanaman rumput yang tumbuh di rawa-rawa yang selama ini digunakan oleh masyarakat setempat untuk membuat berbagai kerajinan tangan seperti tikar dan tas.
Namun, penggunaan purun untuk membuat sedotan masih relatif baru dan inovatif. Sedotan purun ini diharapkan dapat menjadi alternatif ramah lingkungan menggantikan sedotan plastik yang merusak lingkungan.
Program KKN ini diikuti oleh sekitar 15 mahasiswa dari berbagai jurusan yang bekerja sama dengan penduduk desa. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang teknik anyaman tradisional, tetapi juga ikut memasarkan produk kerajinan dengan lebih efektif.
Logo yang dibuat oleh mahasiswa ini tidak hanya mencerminkan identitas lokal, tetapi juga mengandung filosofi dan nilai-nilai budaya setempat. Logo tersebut menampilkan motif anyaman yang khas dengan kombinasi warna alami dari purun. Hal ini diharapkan dapat memberikan kesan otentik dan estetis bagi produk yang dihasilkan.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Tumbang Nusa dapat lebih mengenal, menghargai, dan melestarikan kearifan lokal mereka sekaligus meningkatkan taraf hidup melalui produk-produk kerajinan yang berdaya saing. Program KKN ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitar. Sesuai dengan tema yang di angkat oleh Pihak Universitas Palangkaraya yakni “ UPR Berkontribusi, Desa Berinovasi”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H