"Baiklah, terima kasih. Sudah mengizinkan aku memberikan nama kepada putrimu. Aku ingin memberi nama kepada putrimu, yaitu nama Lalo."
Semua orang yang mendengar nama putri Maringan dan Tiur terkejut tegang. Kenapa lelaki tua itu, memberi nama Lalo yang berarti gempa bumi. Lalo adalah kata bahasa batak Toba.
"Kenapa Lalo, Pak." Tanya Maringan dengan raut wajah penasarannya.
"Sebab, putrimu lahir ketika gempa bumi terjadi dan dia selamat. Janganlah, kau takut akan nama putrimu itu. Sebab, suatu saat nanti putrimu akan mengemparkan dunia ini dengan bakat yang dia miliki." kata lelaki tua itu, seolah dapat melihat masa depan anak Maringan dan Tiur.
Mendengar makna nama putrinya dari lelaki tua itu, Maringan sangat senang. Semoga kiranya, kelak putrinya menjadi orang yang berguna untuk semua orang dan dapat mengemparkan dunia ini.
"Baiklah, aku akan memberi nama anakku, Lalo."
Semua orang yang berada di tempat itu, ikut senang mendengar nama putri pertama Maringan dan Tiur.
TAMAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H