Mohon tunggu...
Lola silaban
Lola silaban Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Baru lulus kuliah dari Universitas Negeri Medan Lulusan Sarjana Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku dan Sang Pembuat Kotak Persegi Panjang

28 Mei 2019   14:40 Diperbarui: 30 Mei 2019   20:36 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jangan terlalu optimis dengan ambisimu itu. Mending kau ubah ambisimu itu."

Mengubah ambisi seperti apa yang mereka bilang padaku. Bukanlah hal yang mudah untukku. Itu sangat sulit. Aku bukanlah orang yang gila akan materi. Meski manusia hidup di dunia ini membutuhkan materi. Tapi, aku tak menomor satukan materi itu dalam hidupku.

Meski, akibatnya aku selalu di cemoh orang tak berguna dengan gelar hormatnya.

Sangat sakit. Sakit sekali mendengar itu setiap hari. Tapi, aku ini manusia biasa. Bukan Tuhan. Kenapa kalian memintaku mengubah tujuan hidupku. Aku nyaman dengan apa yang aku jalani.

Maafkan aku tuan pembuat kota persegi panjang. Aku masih harus mempersulitmu untuk beberapa tahun ke depan. Aku bukan tak mau membantumu. Aku mau dengan caraku sendiri. Aku tak mau dengan cara orang lain yang menurutku sudah basi.

Jika kau marah padaku. Marahlah. Aku pantas mendapatkan itu. Aku telah mengewakanmu. Membuatmu lelah berkerja menciptakan kotak persegi panjang yang nyaman dan indah ini.

Aku memang manusia jahat yang ada dipikiranmu. Aku tak bisa mengubah harapanmu. Aku membuatmu menderita.

Maaf... seribu maaf...

Tapi, aku berjanji kelak pada diriku sendiri. Jika aku sudah berhasil akan ambisiku dengan gelar hormat yang aku dapatkan ini. Aku sendiri yang akan membuatkanmu kotak persegi panjang yang terbuat dari emas. Kau akan berhenti mengoceh padaku. Kau akan tersenyum padaku.

Tapi, aku mohon sebelum itu terjadi. Percayalah padaku walau kepercayaanmu itu hanya sebesar biji sewasi. Maaf.. aku mengambil kiasan dari kitab suci. Ku harap kau tak masalah akan itu.

Ini adalah harapan dan keinginanku kepadamu. Tuan pembuat kotak persegi panjang. Sebab, aku tak nyaman berada di kotak itu terus-menerus. Jika kau marah padaku. Menganggap aku malas tak melakukan apapun dengan hormat gelarku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun