Mohon tunggu...
Lois Ho
Lois Ho Mohon Tunggu... wiraswasta -

I am who I am

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Momen Spesial Saat Dapatkan Pelajaran Hidup di KFC

17 Oktober 2016   11:46 Diperbarui: 19 Oktober 2016   15:25 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalau dari map ini, ke kiri kita bisa ke Universitas Udayana (sumber : google map)

Sudah beberapa hari aku liburan di Bali, udah banyak tempat yang aku kunjungi juga, khususnya tempat wisata di daerah Kuta. Hari ini, ga ada orang yang bisa diajak keluar dan ga ada kendaraan yang bisa dipinjam, jadi aku berencana hanya muter-muter di sekitar tempatku tinggal ini dengan berjalan kaki. Jadi, sekitar jam 5 sore WIT, aku keluar. Maksudku sekalian cari makan buat makan malam.

Namanya aja Pulau Dewata, jadi kita pasti berjumpa dengan banyak tempat pemujaan dewa. Nah, ini yang saya potret selama dalam acara jalan sore-sore itu. 

Aku datang ke Bali antara Hari Raya Galungan sampe Kuningan nih, foto ini diambil saat udah Hari Raya Kuningan. Aku juga nemu rumah yang apik banget dengan penataan sangkar burungnya, makanya kufoto. Ini nih rumahnya :

img-3827-with-name-5804d704a623bd7227ce67d6.jpg
img-3827-with-name-5804d704a623bd7227ce67d6.jpg
Setelah jalan lebih dari 1/4 jam, setelah foto-foto juga, aku akhirnya tiba di KFC. Sayang banget, lokasinya ga aku foto, soalnya lagi santai dan ingin menikmati es krim yang aku beli sih. Bahkan es krimnya pun langsung aku lumat bersama burger yang aku beli. Lokasi KFC yang aku datangi ini tepat berada di perempatan yang menuju ke Universitas Udayana. Kalau kamu pernah ke Kuta, kamu pasti tahu kira-kira dimana lokasinya. Cuma yang pasti, ada kisah menarik waktu aku lagi makan es krim di sana. 

ini lokasinya, hampir di ujung pulau (sumber : google map)
ini lokasinya, hampir di ujung pulau (sumber : google map)
Kalau dari map ini, ke kiri kita bisa ke Universitas Udayana (sumber : google map)
Kalau dari map ini, ke kiri kita bisa ke Universitas Udayana (sumber : google map)
Apa yang aku suka dari KFC? KFC tuh banyak program yang menarik. Lihat saja apa yang aku beli. Aku udah bisa menikmati es krim dan burger hanya dengan masing -masing seharga Rp 8 ribu (dulu lebih enak lagi, cuma Rp 5 ribu sehingga namanya pun Paket Goceng). 

ini berbagai menu goceng yang ada di KFC (sumber foto : KFC)
ini berbagai menu goceng yang ada di KFC (sumber foto : KFC)
Oya, mungkin ada yang bertanya, kenapa makananku kombinasinya aneh banget. Nah, buat menjawab pertanyaan itu, sekalian nih mau kasih usul buat KFC, boleh kan ya? Aku ga begitu bisa minum kopi karena bisa buat jantungku dag dig dug (kayak orang jatuh cinta tapi ini degupannya lebih kuat gitu deh ^^). Aku juga ga begitu suka yang bersoda sekarang, apalagi yang berdosa, hehehehe. Jadi makanya aku cuma pesen es krim dan burger. Maklum, pergi dengan budget backpacker sih jadi harga makananpun diitung. Kalau bisa nih, ada minuman yang mengandung cokelat atau susu dong Kolonel. Ocre ga tuh? Saat sedang duduk santai menikmati makananku, sambil melihat iklan-iklan KFC yang ada di TV (siapa tahu aku bisa mendapatkan promo yang ada lainnya, hehehhe), lima menit kemudian tiba-tiba aku melihat seorang bule wanita yang sedang melihat menu makanan yang ada di kasir. Kemudian, masuk lagi seseorang lainnya. Namun, bukan mereka sih yang ingin kuceritakan, meskipun berkaitan.

Setelah mereka, seorang bapak usia 50 tahunan yang ternyata sopir mereka masuk dan berbincang-bincang dengan mereka. Dia kemudian memesan makanan paket ayam, nasi plus minuman yang menurutku itu paket Super Besar, karena ayamnya dua. Eh, setelah itu dia duduk di meja yang sama denganku. Meja itu sendiri bisa buat enam orang sih, cuma kan masih banyak tempat duduk kosong lainnya, aku bingung juga tuh kenapa dia milih duduk di tempatku. Mungkin karena aku terlihat seperti wanita yang ramah dan enak diajak ngobrol? Kalau gitu pikirannya, berarti dia bener banget. Hihihi. Jadi aku duduk di paling kiri, dan dia duduk di paling kanan seberangnya. Dan aku pun diajak ngobrol.

Terus terang, aku bukan tipe yang suka ngobrol, lebih senang diam dan menikmati musik. Jadi sejujurnya, aku agak terganggu juga tuh dengan kehadiran bapak ini. Tapi aku bukanlah raja, ku hanya seorang manusia biasa. Jadi ya kutanggapi lah omongannya, meskipun setengah-setengah sih.

Aku lihat bule-bule yang dia sopirin, sudah bersama dua cowok bule lainnya, mereka duduk dan berbicara serius di pojok ruangan sambil menikmati minuman. Didenger dari bahasa mereka, mereka ternyata orang Perancis. Wanita yang datang di awal itu, ternyata keturunan Perancis-Indonesia sehingga bisa berbahasa Indonesia dengan lancar, meski tampangnya bule banget. Kata bapak, yang bernama Pak Tombong ini, mereka baru tiba di Bali. Saat itu, mereka sudah mendatangi penginapan yang dipesan online, namun ternyata di alamat yang tertera hanyalah berdiri sebuah bangunan yang sudah ga terurus dan tidak ditinggali. Uang mereka Rp 3 juta untuk 3 malam menginap pun amblas, makanya mereka lagi bicara serius begitu. Nomor yang harusnya aktif, sekarang pun ga bisa dihubungi.

Ini seharusnya jadi perhatian juga ya buat kita semua, harus berhati-hati juga sih kalau sistem pesan online gitu. Aku sih ga tanya, pesan online-nya dimana. Namun, aku turut prihatin juga ngeliat mereka. But, what can i do? Aku aja tinggalnya numpang dengan sepupu. Makanya beberapa kali aku ngeliat mereka, sambil mendengarkan cerita Pak Tombong. Mungkin itu sebabnya salah satu cowok yang ada di sana, yang duduk menghadapku, beberapa kali juga melihat aku. Ah, ini entah dia yang ge-er atau aku yang ge-er ya? Wkwkwkwkkw

Setelah bercerita tentang tamu-tamunya, Pak Tombong pun berkisah tentang hidupnya. Nah, inilah yang membuat aku jadi antusias dan aku pun jadi kagum dengan Beliau. Jadi dulu Pak Tombong pernah juga mengadu nasib di Jakarta. Setelah belasan tahun kemudian, diapun pulang kembali ke Bali. Di sini, dia mulai berbisnis seperti yang dia tekuni sekarang, usaha rental mobil. Dari hasil itulah, lama-lama dia bisa membeli tanah. Tanah ini dia kembangkan menjadi vila. Kalian tahu siapa tamu-tamunya? Katanya ya, bos-bos besar yang punya perusahaan besar di Jakarta. Ada yang nyewa sampe  setahun. Villanya yang dulu cuma satu, kemudian dia bangun dan sekarang dia punya beberapa villa yang hampir full booked semua. Bahkan, menurut ceritanya lagi, ada seorang bos besar yang mempercayakan dirinya untuk mengurus tanah investasi yang dibeli. Dia juga memiliki tanah-tanah yang hendak dijualnya, dan sebenarnya dia pemilik rental mobil ini lho.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun