Mohon tunggu...
Capres 2024
Capres 2024 Mohon Tunggu... Operator - Mantap!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mantap.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Pemain Timnas Ini Ngomongnya Kayak Pejabat

28 Juni 2023   08:21 Diperbarui: 28 Juni 2023   22:05 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: cnnindonesia.com

Pemain Timnas sering dikritik karena prestasinya tidak bagus selama ini.

Rakyat Indonesia, terutama penggemar sepak bola pun merasa prihatin.

Sedih.

Padahal pada era 70 an ketika pemain Timnas diisi oleh Iswadi Idris, Junaidi Abdilah, Oyong Liza dll, Indonesia nyaris ikut Olimpiade Montreal, Kanada. Sayang kalah adu penalti melawan Korea Utara di Stadion GBK Senayan, Jakarta.

Artinya sepak bola Indonesia sudah kuat, juga terbaik di Asia Tenggara pada waktu itu, padahal masih tahun 70 an.

Vietnam?

Boro-boro terdengar namanya. Mereka masih berbenah diri pasca perang Vietnam yang menghancurkan negeri itu.

Tapi semakin lama prestasi Timnas Indonesia bukannya semakin baik malah semakin hancur lebur berantakan.

Pemain Timnas datang dan pergi silih berganti, begitu juga ketua umum PSSI tapi tetap saja prestasi Timnas Indonesia terpuruk. Justru negara-negara ASEAN lainnya semakin meningkat saja sepak bolanya, contohnya Vietnam. 

Sekarang Indonesia lawan Vietnam susah menang. Sering dibuat tunggang langgang, jungkir balik gak karuan.

Jepang pun tidak terdengar kiprah sepak bolanya era 70 an tapi lihatlah sekarang.

Vietnam dan Jepang adalah contoh negara di Asia yang serius menangani sepak bolanya sehingga kompetisi yang ada di sana pun bisa melahirkan pemain Timnas yang tangguh.

Sementara Indonesia sebaliknya. 

Tak heran kalau sepak bolanya nyungsep dan tidak melahirkan pemain-pemain yang bisa membuat prestasi tinggi.

Lalu ambil jalan pintas. 

Cari pemain yang dianggap berkualitas lewat cara naturalisasi. 

Lari dari kenyataan yang ada.

Seharusnya dibenahi masalahnya.

Perbaiki kompetisi di semua lini.

Ketua Umum PSSI pun datang dan pergi silih berganti tapi prestasi Timnas Indonesia masih seperti itu.

Tak pernah serius menangani sepak bola Indonesia. Prihatin...sedih.

Kini Ketua Umum PSSI adalah Erick Thohir, Menteri BUMN yang katanya akan bekerja sepenuh hati dan serius!

Serius dari Hong Kong?

Tugas Erick menangani masalah yang ada di BUMN itu sudah berat dan perlu perhatian besar. Makanya hanya orang tolol yang mengatakan rangkap jabatan itu bukan sebuah masalah.

Saat ini Ketua Umum PSSI diduduki oleh pejabat yang masih aktif di pemerintahan dan katanya serius ingin memajukan sepak bola Indonesia. Melahirkan pemain Timnas yang tangguh dan meningkatkan prestasi Timnas Indonesia...katanya.

Katanya oh katanya.

Ya sudahlah.

Semoga dengan rangkap jabatan yang ada Erick Thohir memang serius ingin memajukan sepak bola Indonesia.

Ngemeng-ngemeng soal pejabat, pemain Timnas yang satu ini ngomongnya sudah kayak pejabat saja. 

Asnawi Mangkualam adalah pemain Timnas yang cari uang dan merumput di Korea atau K League.

Di sana sedang hangat masalah rasial pemain Korea terhadap pemain Thailand yang bermain di K League.

Apa kata Asnawi Mangkualam yang usianya relatif masih muda itu?

"Saya tidak tahu secara pasti soal permasalahan [rasial] yang terjadi. Namun saya menyesali soal rasial di K League," kata Asnawi.

"Saya belum pernah mengalami perlakuan rasial di Korea atau di K League. Menurut saya, kita harus saling menghargai sesama manusia dan hidup berdampingan. Ras, asal-usul, kedaerahan tidaklah penting, tetapi kita harus hidup dengan menghormati satu sama lain," katanya menambahkan.

Weleh-weleh...masih muda tapi ngomongnya sudah kayak pejabat.

Tua sebelum waktunya.

Mungkin ada sebagian pihak yang menuding seperti itu kepada pemain Timnas Asnawi Mangkualam.

Tapi di sisi lain mungkin juga ada sebagian pihak lainnya yang memuji.

Bermanfaat! Inspiratif! Luar biasa!

Berarti ada perbedaan pendapat terkait omongan pemain Timnas tadi.

Perbedaan pendapat hal yang biasa di negara demokrasi seperti Indonesia.

Terlepas dari semua itu, semoga Indonesia masih bisa melahirkan pemain Timnas yang tangguh lewat kompetisi yang baik, bukan mengandalkan cara instan seperti naturalisasi.

Agar bisa menciptakan kompetisi yang baik di semua lini maka pengurus PSSI harus serius, bukan sekadar cari nama!

Tapi Erick masih rangkap jabatan hingga saat ini...menteri BUMN juga.

Kok bisa ya serius menangani sepak bola Indonesia, melahirkan pemain Timnas yang tangguh dan berprestasi? 

Logikanya di mana?

Ah sudahlah...capek.

***

Timnas Tidak Lolos

Sumber berita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun