Mohon tunggu...
Capres 2024
Capres 2024 Mohon Tunggu... Operator - Mantap!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mantap.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Mengakui Dirinya Ikut Campur

29 Mei 2023   22:23 Diperbarui: 29 Mei 2023   23:02 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi mengakui dirinya ikut campur atau cawe-cawe dalam urusan capres dan pilpres 2024. Bukan main...

Mungkin saja banyak pihak yang terkejut lalu geleng-geleng kepala.

Tak percaya Jokowi mengakui dan terkesan tidak merasa bersalah.

Pada 2024 nanti Jokowi lengser dari kursi presiden. Tidak memiliki kekuasaan lagi.

Sementara banyak proyek di era Jokowi yang terbengkalai atau tidak bisa diselesaikan. Maka dari itu, diduga Jokowi khawatir akan ada masalah hukum dan politik setelah lengser nanti.

Mungkin saja penguasa baru akan menemukan pelbagai kasus korupsi di proyek-proyek Jokowi tadi.

Jokowi tak bisa lengser secara tenang. 

Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak. 

Resah dan gelisah.

Memang banyak kasus korupsi di era Jokowi. Sebut saja kasus korupsi Edhie Prabowo, Juliari Batubara dan Johnny G Plate. Sudah tiga menteri terlibat korupsi dalam satu periode.

Belum pernah terjadi pada masa pemerintahan atau rezim sebelumnya.

Masih ada kasus korupsi lainnya, yaitu kasus Jiwasraya, Asabri, dst.

Tentu Jokowi mengakui memang ada kasus-kasus korupsi tersebut.

Tak bisa membantah. Rakyat Indonesia pun sudah tahu tentang kasus-kasus itu.

Agar dirinya aman dan tenteram setelah lengser nanti maka ada dugaan Jokowi akan mendukung capres yang berutang budi kepadanya. Presiden yang tidak akan melupakan jasa-jasanya tadi.

Maka dari itu Jokowi cawe-cawe dalam urusan capres dan pilpres 2024.

Seharusnya tidak boleh begitu.

Tak pantas.

Tak layak.

Secara etika politik sebaiknya jangan dilakukan. Sekali lagi, ini masalah etika, bukan hukum. Apakah sulit dipahami?

Tapi justru Jokowi mengakui bahwa memang benar dirinya cawe-cawe.

"Cawe-cawe untuk negara, untuk kepentingan nasional. Saya memilih cawe-cawe dalam arti yang positif, masa tidak boleh? Masa tidak boleh berpolitik? Tidak ada konstitusi yang dilanggar. Untuk negara ini, saya bisa cawe-cawe," kata Jokowi mengakui dan sama sekali tidak merasa bersalah.

Sekali lagi, ini masalah etika, bukan hukum atau konstitusi.

Apakah sulit untuk dipahami?

Ah, sudahlah.

***

SBY dan Moeldoko


Sumber berita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun