SBY ditangkap oleh rezim Jokowi sebentar lagi? Mungkinkah hal ini terjadi? Wow, terkejut!Â
Diperkirakan cukup banyak pihak yang heran dan terkejut.
Tak percaya SBY ditangkap.
Seorang mantan Presiden RI ditahan dengan tuduhan telah membocorkan rahasia negara?Â
Apakah SBY ditangkap karena menjadi mata-mata negara asing?
Tentu tidak.
Bermula dari pernyataan Ahli Hukum Tata Negara Denny Indrayana tentang pengambilalihan Partai Demokrat oleh KSP Moeldoko lewat upaya peninjauan kembali atau PK di Mahkamah Agung.
SBY pun menanggapi pernyataan Denny Indrayana tadi. Ia mengaku mendapat informasi dari salah seorang mantan menteri soal PK Moeldoko itu.
"Berkaitan dengan PK Moeldoko di MA, tadi malam saya terima telpon dari mantan menteri yang sampaikan pesan politisi senior (bukan Partai Demokrat) berkaitan PK Moeldoko ini. Pesan seperti ini juga kerap saya terima. Jangan-jangan ini serius bahwa Demokrat akan diambil alih," kata SBY melalui akun twitter-nya.
Tak masuk akal jika PK Moeldoko yang berkait dengan Partai Demokrat tadi dikabulkan oleh Mahkamah Agung (MA), sebab sudah 16 kali kalah di pengadilan, begitu kata SBY.
Apa?
Sudah 16 kali kalah tapi akhirnya menang juga di PK? Weleh-weleh...
Tak heran jika ada sebagian pihak yang menduga terselip niat jahat demi menjegal pencapresan Anies Baswedan.
Jika Partai Demokrat diambil alih oleh Moeldoko anak buah Jokowi maka NasDem dan PKS pun gigit jari.
Bubar jalan koalisi itu.
"Kalau ini terjadi, info adanya tangan-tangan politik untuk ganggu Demokrat agar tak bisa ikuti Pemilu 2024 barangkali benar. Ini berita yang sangat buruk," kata SBY menambahkan.
Cukup keras pernyataan SBY itu.
Makanya SBY ditangkap oleh rezim Jokowi sebentar lagi? Benarkah?
Jika benar seperti itu, lalu apa bedanya dengan era Soeharto atau rezim Orde Baru yang senang menangkap orang yang berani bersuara atau mengkritik?
Rezim Soeharto atau Orde Baru membungkam kebebasan berbicara, juga banyak korupsi pada waktu itu.Â
Tapi tumbangnya era Soeharto atau rezim Orde Baru tadi bukan berarti korupsi sudah lenyap dari negeri ini, justru semakin merajalela di era Jokowi.Â
Lihat saja kasus korupsi Edhie Prabowo, Juliari Batubara dan Johnny G Plate.
Sudah tiga menteri terlibat korupsi tapi Jokowi tidak mengundurkan diri.
Itulah Indonesia.Â
Mau bilang apa?
Indonesia beda dengan Jepang.
Para pejabat di Jepang masih belum putus urat malunya.
Kalau gagal mengundurkan diri.
Kalau di sini terkenal slogan maju tak gentar! Tetap berusaha! Kalau mundur berarti orang yang mudah putus asa.
Ha-ha-ha.
Ingin tertawa tapi takut dihujat.
Kembali bahas kemungkinan SBY ditangkap oleh rezim Jokowi.
Menurut SBY, penguasa jangan semena-mena. Pemegang kekuasaan seharusnya tetap amanah, menegakkan kebenaran dan keadilan, sebab Indonesia bukan negara predator di mana yang kuat memangsa yang lemah.
Tak heran jika SBY ditangkap karena mengkritik rezim Jokowi seperti itu, kata sebagian pihak yang merasa prihatin.
Menurut tim kuasa hukum Moeldoko, Saiful Huda, Denny Indrayana dan SBY telah menyebarkan fitnah. Kalau pun benar informasi itu dianggapnya telah membocorkan informasi rahasia negara.
"Apapun keadaannya, fakta telah berbicara, bahwa SBY dan DI telah melakukan tindak pidana berupa pembocoran rahasia negara yang menjurus pada fitnah dan pencemaran nama baik yang sangat keji."Â
Meski bukan agen negara asing tapi bisa saja SBY ditangkap karena telah membocorkan informasi yang sudah termasuk kategori rahasia negara?
Ha-ha-ha...ada-ada saja.
Semua itu masih sebatas pendapat kubu Moeldoko dan kecil kemungkinannya rezim Jokowi setuju lalu SBY ditangkap.
Diperkirakan rezim Jokowi tidak punya nyali untuk menangkap SBY karena pernyataannya di atas tadi.
Kalau SBY ditangkap akan timbul persepsi publik...tidak ada bedanya dengan rezim Soeharto atau Orde Baru.
Kemungkin besar pemerintah tidak mengikuti alur pemikiran kubu Moeldoko, artinya tidak ada penangkapan SBY dengan tuduhan telah membocorkan rahasia negara, tapi bagaimana dengan PK Moeldoko?
Mungkinkah dikabulkan oleh MA?
Bisa ya, bisa tidak.
Kemungkinannya fifty-fifty.
Mosok gara-gara itu SBY ditangkap dengan tudingan telah membocorkan informasi yang termasuk rahasia negara?
Ha-ha-ha...
Ingin tertawa tapi takut dihujat.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H