Mohon tunggu...
Loganue Saputra Jr.
Loganue Saputra Jr. Mohon Tunggu... Farmasis -

Hobi baca, nonton, video game, dan sering kali sedikit narsis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Memupuk Dendam, Memendam Luka (1.1)

13 Mei 2016   09:11 Diperbarui: 13 Mei 2016   15:04 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bayar!” telapak tangannya meminta uang.

“Inikan sumurnya Pak Jahro, Bang?” Bujang coba mengelak.

“Banyak bacot.” Ia maju beberapa langkah dan mengendus bau asap rokok dari seragam Bujang. “Sompret nih bocah, kamu merokok ya.” Matanya melotot. “Bayar, atau aku kasih tahu Bapakmu, biar ia pukulin kamu. Ia kan lagi kesal karena saudara ayammu, si Samson hilang.”

“Tapi saya enggak punya duit, Bang.”

“Ah, bohong kamu.” Ditariknya tas Bujang hingga bocah itu terhuyung dan tersandar di pinggir sumur. Diperiksanya isi tas tadi dan ditemukannya selembar uang lima puluh ribu rupiah serta beberapa recehan seribu rupiah. “Banyak sekali duitmu. Kamu habis mencuri ya?” dilemparnya tas tadi kembali ke Bujang.

Tanpa menjawab, Bujang langsung berlari memeluk tasnya. Untunglah si bangsat itu enggak nemuin rokokku. Pikirnya, walau hatinya kesal sebab uangnya ludas diambil semua.

Sesampai di rumah, bapaknya ternyata tertidur di tengah rumah, mendengkur bagaikan seekor babi. Ia tidak membangunkan bapaknya dan memberitahu tentang pemalakan yang dilakukan oleh Mustafa padanya, sebab jelas sekali uang yang dipalak Mustafa adalah uang bapaknya yang dicurinya tadi malam selepas salat isya di surau.

~~~

Senyum pura-pura di wajah Miliarni itu sangat terlihat jelas. Orang bodoh sekali pun tahu bahwa senyum itu hanyalah rekayasa belaka. Senyum seperti itu akan mencuat pabila Polisi Ibas berjumpa dengannya.

Dulu semasa SMA, Ibas—sebelum menjadi Polisi—jatuh cinta kepada Miliarni. Mereka adalah teman dekat yang kemana-mana selalu berdua. Jarang sekali ada persahabatan yang bisa bertahan ketika salah satu dari mereka jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri. Cinta sebelah hati. Cinta yang membuat persahabatan mereka terasa tak pernah sama lagi, tak lagi terasa tulus, selalu ada perasangka dibalik semua kebaikan yang dilakukan.

Jalan mereka yang awalnya bergandengan, kini malah berubah berlainan arah, jauh, dan semakin menjauh. Apalagi ketika Miliarni jatuh cinta kepada seorang lelaki bajingan yang terkenal nakal sejak masih SMA. Lelaki itu adalah Mustafa. Cinta pertama dan mungkin terakhir bagi Miliarni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun