Mohon tunggu...
Loganue Saputra Jr.
Loganue Saputra Jr. Mohon Tunggu... Farmasis -

Hobi baca, nonton, video game, dan sering kali sedikit narsis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mabuk Kursi Merah

21 Januari 2016   18:30 Diperbarui: 21 Januari 2016   18:30 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bamega baru saja mengalami putus cinta, bisa terlihat dari merah rona matanya bekas menangis. Lalu dia menghubungi sahabatnya dan meminta sahabatnya itu menemaninya untuk menghabiskan malam dengan mabuk-mabukan. Tapi ketika sudah bersama sahabatnya. Sahabatnya itu malah pergi dengan alasan kekasih yang lebih dicintai.

Kini Bamega tinggal sendirian dengan beberapa botol kaca berwarna hijau yang siap memabukkannya. Dia minum sepuas-puas nya, berharap sedih bisa berlalu, hingga akhirnya minuman itu menidurkannya untuk selamanya.

Ah, aku memang tak pandai membuat cerita, maafkan aku jika kalian berharap sebuah cerita yang bahagia. Pada kenyataannya aku hanyalah sebuah benda mati yang tidak berhak menceritakan ini semua, aku hanya benda mati yang kebetulan mengagumi perempuan bernama Bamega. Dan mungkin kagumku itu sudah meningkat menjadi mabuk kepayang. Mabuk!. Sepertinya memang demikian, sebab ketika kulihat ke depan dengan seksama, botol-botol kaca berwarna hijau itu sudah kosong.

Ternyata aku hanya sebuah kursi merah yang mabuk. Kursi merah yang mungkin saja sebentar lagi akan lupa bahwa aku memang benar-benar mabuk.[]

________________________

Catatan penulis : Cerpen ini terinspirasi dari fotonya Granito Ibrahim alias Nito yang diunggahnya di facebook. Terima kasih sudah membaca cerpen ini hingga akhir, jangan lupa untuk vote, komen dan share tulisan ini, karena atas dukungan kalian saya bisa membuat cerita-cerita lainnya. Dan jangan lupa juga beli buku saya di Gramedia dan toko buku lainnya yang berjudul “Bersamamu Dalam Batas Waktu.

Sumber Gambar : Granito Ibrahim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun