Mohon tunggu...
Nur Lodzi Hady
Nur Lodzi Hady Mohon Tunggu... Seniman - Warga negara biasa

Seorang pembelajar yang mencintai puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Krasak Krusuk Dunia Kresek

22 April 2021   19:20 Diperbarui: 22 April 2021   21:33 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Krasak krusuk kresek
Selamat datang di dunia kresek
Kresek besar kresek kecil sama saja
Sama sama kresek


Krasak krusuk kresek
Meremas muka bumi dengan kegaduhan dunia kresek
Suara kresek terbit dari celah atap pabrik yang pecah
Dan tak sempat dibetulkan

Dari kartel kartel dan hypermart
Yang menelusup hingga di gang gang sempit kota
Menikam dengan perlahan
Warung kelontong setengah jadi
Kepunyaan bapak dan ibu kami

Krasak krusuk kresek
Kresek pula hadir di kondangan sunat dan perkawinan
Kang jumain lebar senyumnya
Menenteng berkat ukuran sedang
Terbungkus kresek polos hitam warnanya

Krasak krusuk kresek
Kresek kresek diremas angin
Di sekitaran suaranya berpendar
Muka langit berpeluh
Menahan dedah dunia kresek

Dunia kresek berputar putar
Menari ca ca ca… menyanyi  tra la la…
Kresek kresek bersatu
Merumuskan visi pertahanan
Mengupgrade fitur fitur di peta kemungkinan

Kresek kresek berbaris berbanjar
Dan di ujung mars yang dikumandangkan
Kresek kresek lantas memekik bersamaan:
Krasaaaak!....krusuuuk!...  kreseeeek!

Suara kresek bergema
Dipantulkan cassiopia hingga di sejarah kita
Sejarah dunia kresek
Yang bersarang di lipatan krah putih para monopolis
Di palu sidang dan jidat penguasa
Serta sebarisan besar kerbau hedon
Yang masa bodoh atas derita lingkungan
Dan bagaimana membayar hutang masa depan

Selamat datang di dunia kresek
Kresek besar nampungnya besar
Kresek kecil nampungnya kecil
Sama sama nampung

Ia menampung deodorant, pasta gigi,lipstick, pemanis makanan, celana dalam, pembalut wanita,
mie goreng instant, cabe rawit, bawang Bombay, tempe, ikan asin, presto bandeng, pizza, humberger,
kitab suci, kamus, buku pintar, obat anti cacingan, suplemen pembangkit gairah pria,
serta orok yang dibuang begitu saja setelah dilahirkan oleh seorang remaja tengil yang panik.

Kresek kresek menampung mimpi dan keinginan
Kresek kresek menampung kewajaran hidup, utopia bahkan kemuskilan
Kresek tak menahan atau menampik apapun
Yang menjadikannya terus mutakhir dan dinamis
Tak lekang ia oleh gerusan waktu
Tak mudah diurai oleh batas terjauh capaian kita akan teknologi, budaya dan peradaban

Kresek mengakomodasi perbedaan
Kresek mewadahi kemungkinan
Kresek menegasikan kepentingan
ia bebas akan nilai nilai
Karena di atas segalanya ia hanya mengetahui satu tugas: tampung!
Dan kitapun menampungkan apa saja dari citra hidup diri kita

Tampung…!
Tam tam - pung pung - tam

Jangan lelah tuntaskan kerja
Yang belum rampung

Krasaaaak…
krusuuuk...
Kresekresekresek…

Tanggal 22 April diperingati sebagai Hari Bumi. Berikut adalah puisi dengan tema plastik yang merefleksi kondisi lingkungan kita yang sudah teramat beracun dan dapat mengancam keseimbangan alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun