A. Bersifat universal (menyangkut eksistensi manusia)
B. Berkenaan sosial ekonomi (sosial-masyarakat-ekonomi-kebutuhan pokok)
2. Miskin وَالۡمَسٰكِيۡنِ
Kata "miskin" secara bahasa diambil dari kata "Sakana" yang artinya diam, pasif, dan statis, sedangkan menurut istilah artinya seseorang yang memiliki pekerjaan, namun tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Mana lebih sulit menghadapi orang fakir atau miskin? Jawabannya lebih sulit menghadapi orang miskin karena sifat diam-pasif-statis nya.
Jadi golongan fakir dan miskin wajib menerima Zakat, menurut Tafsir Al-Azhar menyimpulkan Keduanya sama-sama miskin dan terpuruk, tidak mampu, dan membutuhkan bantuan. Namun di sini dikatakan bahwa fakir lebih buruk dari miskin dalam bidang perekonomian. Menurut Tafsir Al-Misbah adalah Hamka bahwa kata Fakir berasal dari “membungkuk tulang punggung”. Seperti namanya, sekaligus menjelaskan bahwa orang fakir berjalan membungkuk karena memikul beratnya kehidupan.
Kepada fakir miskin dapat diberikan:
A. Bantuan langsung (makanan) konsumtif
B. Diberdayakan, (diberi pelatihan agar menjadi masyarakat yg produktif dan tidak konsumtif)
3. Amil Zakat وَالۡعٰمِلِيۡنَ عَلَيۡهَا
Amil merupakan isim fi‘il dari: amila – ya‘malu, ‘amalan, yang secara leksikal berarti “bekerja” , sedangkan Amil adalah orang yang bekerja. Bila disebut: kaana ‘aamilan lahu ‘alash shadaqah (orang yang bekerja untuk urusan shadakah/zakat).