Mohon tunggu...
Daniel Simanullang
Daniel Simanullang Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lucid Dreamer/ Tarot Reader/ Pengamat Sepakbola/ Pecinta Sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiga Bejana yang Tumpah

31 Juli 2014   02:36 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:49 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam ini aku berkunjung ke rumah sahabat lama di DreamLand. Saya mengetuk pintunya dan dia membukanya dengan muka yang muram. Tidak seperti biasanya dia menyambutku dengan wajah yang kusut.

"hei, ada yang salah denganmu kali ini."

"yah, kamu tahu inilah hidup, meskipun ini di duniaku tetap ada yang salah dan di luar kendaliku."

" katakan padaku masalahmu, bukankah seorang teman adalah teman berbagi masalah?" tanya ku sambil menyeruput blue ocean.

" Denish, kamu tahukan bagaimana kisah cintaku?"

" yah, sedikit banyak." jawabku.

" Katakan padaku apa yang kamu ketahui."

Lalu aku menjawab, " kamu pernah jatuh cinta pada elf rissa, namun kamu menertawakannya saat ia jujur dengan perasaannya. kamu pernah mempermalukan fairy Jane saat ia membawakan puding buatannya ketika kita di kantin. Dan yang tidak bisa kulupakan, kamu merendahkan Kagome foxy saat ia memberikan syall rajutannya sendiri pada ulang tahunmu yang ke 350."

"ya aku akui semua itu kekhilafan, tapi aku tidak yakin itu khilaf karena melakukkanya lebih dari 2 kali." ujarnya murung.

Sejenak aku mengumpulakn energi di sekitarku dan memproyeksikan dengan mata ajna ku sebuah kartu. Ya 5 cups, kartu yang bergambarkan seorang pria dengan jubah hitam memandangi 3 becana yang tertumpah dan membelakangi 2 becana yang masih tegak berdiri.

" Ranz, aku bukan pria yang pandai dalam sebuah hubungan, karena hubungan ku yang terkahir dengan Alya Elf tidak juga lebih baik, tpi sebagai seorang teman izinkan aku memberikan ini padamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun