Mohon tunggu...
L Margi
L Margi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Menulis segala hal terkait sastra dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Penulis Cilik dan Kisahnya

21 November 2017   05:57 Diperbarui: 21 November 2017   06:27 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          "Lembaran-lembaran kertas itu dibuat dari pohon yang sudah ditanam selama lima tahun. Satu pohon berusia lima tahun itu hanya bisa menjadi lebih kurang 80.000 lembar kertas."

          "Biasanya dari pohon apa saja yang digunakan membuat kertas?" Tanya Aira semakin penasaran.

          "Kertas dibuat dari kayu yang berasal dari pohon kayu lunak misalnya pohon pinus."

          "Hmm....begitu ya." Suara Aira terheran-heran karena ia baru tahu asal dari selembar kertas yang biasa ia gunakan menulis.  

Aira mengubah posisi tubuhnya. Saat ini ia duduk sambil tetap memangku guling di atas tempat tidurnya. Ada yang dibayangkan dalam pikirannya, tetapi lamunannya segera hilang mendengar suara kak Fara melanjutkan ceritanya.

          "Kalau saja semua orang tahu bagaimana proses membuat kertas pasti mereka akan selalu berhemat dan berhati-hati dalam menggunakannya. Bayangkan saja, butuh waktu lima tahun untuk bisa memproduksi 80.000 lembar kertas dari sebuah pohon."

          "iya, kak. Ternyata banyak sekali ya manfaat dari sebuah pohon?"

          "Tentu, selain bisa digunakan membuat kertas, pohon juga bisa memproduksi oksigen yang dihirup oleh manusia. Polusi udara juga bisa diatasi dengan adanya banyak pohon. Dan itulah kenapa alasan ayah dan ibu kita menanam pohon di pekarangan belakang rumah kita."

          "Ahaaa, aku jadi punya ide nih menulis cerpen untuk lomba besok." Tiba-tiba Aira mengangguk-anggukan kepala sambil menjentikkan jari jempol dan jari tengahnya. Iapun memeluk tubuh kakaknya sambil berbisik, "Kak Fara memang hebat."

Akhirnya Aira menulis cerpen tentang "Gadis Kecil Penghuni Hutan Pinus" dan ia yakin besok akan siap mengikuti lomba cerpen antar kelas di sekolahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun