Mohon tunggu...
Arieans_Saputra
Arieans_Saputra Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

MNAE

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kiai Tumenggung Jayapati, Sepenggal Perjuangan Rakyat Batang Alai

31 Agustus 2021   09:00 Diperbarui: 2 September 2021   11:32 1913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Birayang yang menghubungkan desa Birayang-Jati-Rantawan

 Epilog

Demikianlah sekelumit cerita Kiai Tumenggung Jayapati. Mengingat terbatasnya sumber, jelas masih banyak yang perlu digali dari salah satu tokoh historis ini. Jadi, tulisan ini baru semacam rintisan untuk penelitian lebih jauh.

Sebagaimana yang disebutkan pada bagian awal, dalam merekonstruksi peristiwa masa lalu yang menyangkut Jayapati, untuk mereduksi bias Belanda, penulis melakukan reinterpretasi pada buku sumber, De Bandjermasinche Krijg. Akan tetapi, bahkan dengan upaya itu pun tak sepenuhnya dapat melepaskan bias tersebut, mengingat proses peristiwa benar-benar berdasarkan sudut pandang operasi militer mereka. Misal, penggambaran tentang kelengkapan dan jumlah pasukan yang dikerahkan, siapa komandan yang ditunjuk, dan jalannya situasi digambarkan dengan detil. Sebaliknya, peta kekuatan pihak lawan, dalam hal ini Jayapati dan kekuatan pribumi hanya digambarkan melalui laporan mata-mata, dan atau laporan pandangan mata mereka langsung saat kejadian. Kita tidak tahu bagaimana misalnya proses rekruitmen Jayapati hingga dapat menghimpun 120 orang pengikut mempertahankan benteng mereka dari serangan Belanda, relasi-relasi apa yang ia gunakan hingga mendapatkan loyalitas banyak orang? Atau, darimana mereka mendapatkan senjata-senjata, serta banyak detil-detil lain? Belum lagi menukik pada soal pilihan politik. Faktor-faktor apa yang mendorong Jayapati berada di kubu pejuang, mengingat dalam Perang Banjar elit-elit pribumi tidak satu warna. Tidak sedikit juga di antara mereka berdiri bersama kekuatan kolonial yang nantinya terbukti mampu menciptakan stabilitas dan kemapanan karir. Sekali lagi, kita buta akan hal-hal detil itu. Ini masalahnya karena minimnya sumber, terutama sumber tertulis dari pihak pribumi.

Terlepas dari persoalan-persoalan di atas, sepertinya dapat disepakati bahwa berdasarkan temuan data yang ada, ia Jayapati adalah seorang tokoh berpengaruh kuat. Faktor inilah yang membentuknya sebagai salah satu pemimpin perlawanan, khususnya di daerah Batang Alai terhadap Belanda. Bagi publik banua, khususnya yang berasal dari daerah Batang Alai sudah seyogianya mulai mengenal dan meneladani kisah yang sarat akan semangat juang dan patriotisme yang ditorehkan oleh tokoh kita ini. Dalam suasana gempita kemerdekaan ini, maka mengisinya dengan peri kebaikan dan menghindarkan diri dari laku keburukan adalah sebuah keniscayaan.

Jakarta, 01/09/2021

Situs Cagar Budaya Makan Kiai Tumenggung Jayapati
Situs Cagar Budaya Makan Kiai Tumenggung Jayapati

Peta letak desa Bulanin, dibuat oleh Pemerintah Hindia Belanda (1923-1927)
Peta letak desa Bulanin, dibuat oleh Pemerintah Hindia Belanda (1923-1927)
Berita yang memuat Jayapati dan 3 orang
Berita yang memuat Jayapati dan 3 orang "pemberontak" lainnya yang divonis hukuman mati (28 Juni 1861)

Ilustasi Lila atau meriam kecil yang acapkali digunakan dalam peperangan pada abad 20
Ilustasi Lila atau meriam kecil yang acapkali digunakan dalam peperangan pada abad 20

Jembatan Birayang yang menghubungkan desa Birayang-Jati-Rantawan
Jembatan Birayang yang menghubungkan desa Birayang-Jati-Rantawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun