Mohon tunggu...
Lizza Syita
Lizza Syita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Saya merupakan mahasiswa aktif di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember. menempuh pendidikan S1 di Program Studi Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beberapa Pandangan Terkait Ekonomi Politik Internasional dalam Peran Global

29 Februari 2024   15:00 Diperbarui: 29 Februari 2024   15:05 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hal ini tergambar bagaimana tiap negara membentuk setrategi untuk meningkatkan perekonomian dan pengaruh politiknya untuk meraih kepentingan nasionalnya. Dengan adanya pertentangan negara-negara pemilik kekuatan ekonomi terbesar, dapat berdampak bagi negara-negara lainnya. 

Yang mana, faktor-faktor ekonomi seperti pertumbuhan perekonomian, investasi, akses perdagangan internasional, dan pasar bebas menjadi dasar utama dalam menentukan tatanan ekonomi global. Apabila dua negara pemilik perekonomian terbesar di dunia mengalami ketegangan, maka stabilitas perekonomian dunia juga terhambat.

Telaah kedua akan dikaji dengan kacamata liberalism. Teori liberalism merupakan teori yang memandang setiap negara akan meraih tujuan dan kepentingannya dengan melakukan kerjasama dengan negara lain. dengan liberalism, kesejahteraan bersama akan diraih dengan melakukan kerjasama. 

Beberapa kerja sama yang tersorot dalam perekonomian adalah kegiatan perdagangan bebas, investasi, dan setrategi organisasi-organisasi internasonal. Dalam pandangan liberalis, organisasi-organisasi internasional seperti ETO, IMF, dan Bank dunia sangat disoroti dan berperan penting dalam stabilitas ekonomi politik internasional. organisasi-organisasi tersebut mendorong dan mepromosikan kegiatan perdagangan bebas, investasi, dan pembentukan kebijakan ekonomi yang terbuka. 

Dalam pandangan liberalism, norma-norma, pembentukan kepercayaan sangat ditonjolkan untuk membangun kerjasama multilateral dan membangun tatanan ekonomi politik di ranah internasional dengan baik. Ketika isu Amerika dengan China di pandang melalui teori liberalism,dadap diambil melalui kebijakan-kebijakan Amerika yang bertolak belakang dengan prinsip perdagangan bebas. Prinsip perdagangan bebas umunya dipromosikan oleh organisasi Internasional seperti WTO. 

Namun, China yang bersikeras menyebarkan pengaruhnya pada peekonomian dunia melakukan kegiatan ekonomi yang melenceng dan tidak adil demi keuntungan domestiknya sendiri. Hal ini menjadi pertentangan dan ketegangan dianara keduanya. Untuk menyelesaikan ketegangan dan pertentanan ini, perlu adanya penyelesaian melalui negoisasi, diplomasi, atau pertemuan-pertemuan untuk menjalankan kerjasama multilateral dan menyelsaikan konflik antara kedua negara tersebut. 

Sehingga stabilitas perdagangan internasinal dan pembentukan kebijakan-kebijakan setiap negara tidak terhambat. Dengan sisi ini, isu Amerika dengan China dapat dipangang melalui  teori liberalism.

Telaah ketiga yaitu melalui pandangan teori Marxism. Dalam teori ini memandang adanya konflik ekonomi politik yang terjadi akibat ketimpangan kelas sosial dan menimbulkan eksploitasi kelas atas terhadap kelas bawah. Dalam teori ini tentu menyoroti bagaimana keadaan perekonomian negara-negara berkembang bahkan negara miskin dengan keadaan perekonomian di negara-negara maju. 

Negara-negara maju kerap melakukan eksploitasi terhadap negara-negara berkembang dan negara-negara miskin dibawahnya. Selain itu adanya kapitalisme global yang memperkuat  struktur dominasi dan eksploitasi terhadap negara-negara berkembang dan negara -- negara miskin dibawahnya. 

Ketika teori marxisme di implementasikan untuk menganalisis isu AS dengan China, tentu telah terlihat dengan status dua negara sebagai negara dengan kekuatan perekonomian yang maju. Dengan status tersebut, dua negara AS dan China tentu melakukan dominasi dan eksploitasi dalam perekonomian global. 

AS mempertahankan kekuatan ekonominya agar dapat mengontrol sistem perekonomian global atas sumber daya dan pasar bebas. Sedangkan China, dia memperluas pengaruhnya pada pasar internasional untuk menggali keuntungan ekonomi. Dengan status negara perekonomian terbesar di dunia, China dapat dengan mudah memengaruhi dan mengambil keuntungan sebesar besarnya di pasar internasional. fenomena-fenomena ini dapat menggambarkan bagaimana kapitalisme negara-negara maju mendominasi dan negara -- negara berkembang dibawahnya tengh mengalami tindasan dan mencari keadilan ekonomi demi sistem kebijakan nasionalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun