Mohon tunggu...
Lizza Syita
Lizza Syita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Saya merupakan mahasiswa aktif di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember. menempuh pendidikan S1 di Program Studi Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beberapa Pandangan Terkait Ekonomi Politik Internasional dalam Peran Global

29 Februari 2024   15:00 Diperbarui: 29 Februari 2024   15:05 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan salah satu negara yang mendududuki peringkat atas dalam nominasi negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan mencakup nilai sebesar 270 juta jiwa populasi, Indonesia menjadi tersorot dari beberapa aspek di dalamnya. Salah satunya adalah sistem ekonomi politik internasional yang ada di Indonesia berhasil menjadi subyek perhatian. Dinamika sistem ekonomi dan sistem politik di Indonesia berhasil memainkan stabilitas pembentukan kebijakan di Indonesia. 

Selain itu, dinamika sistem ekonomi dan sistem politik di Indonesia juga menjadi hal krusial yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem politik yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pemahaman terkait ekonomi politik menjadi perhatian penting untuk di telaah dan diteliti untuk menghadapi tantangan-tantangan baik di ranah domestik maupun internasional.

Dalam studi hubungan internasional ekonomi politik tentu menjadi studi dan pemahaman yang sangat penting untuk dikaji. Lingkup pembahasan yang kompleks, menjadikan studi ekonomi politik internasional menjadi kajian penting yang melaras dengan perkembangan zaman. 

Karena dengan adanya perkembangan zaman yang pesat, dinamika perekonomian dunia dan sistem politik antar negara juga turut mengalami perubahan. Hal ini yang menjadikan ekonomi politik internasional berperan penting dalam pembangunan tatanan ekonomi global dan pembentukan kebijakan-kebijakan di setiap negara.

Dalam beberapa dekade terakhir, dimana telah memasuki era globalisasi, ekonomi politik internasional turut mengalami perubahan yang signifikan. Faktor-faktor ekonomi yang semakin berkembang melahirkan beberapa integrasi antar negara di dunia. Beberapa hal terkait ekonomi politik internasional yang telah terlahir akibat era globalisasi adalah integrasi regional, pergeseran kekuatan ekonomi global, dan liberalisasi perdagangan. 

Beberapa hal tersebut merupakan fenomena ekonomi politik yang menjadi tantangan bagi setiap negara di dunia dalam menentukan kebijakan domestik. Dengan beberapa konteks pembahasan diatas, melahirkan ide dalam penulisan artikel ini terkait faktor ekonomi dan politik yang saling berkaitan dan dinamika pembentukan kebijakan ekonomi politik global di era sekarang.

Artikel ini dibuat untuk mengupas dan mengkaji beberapa hal seputar faktor ekonomi dan politik internasional yang saling berkaitan dalam memainkan peran dinamika pembentukan kebihakan ekonomi politik global. Dalam hal ini, penulis mengkaji dari beberapa kacamata teoritis yang mencakup teori realism, liberalism, dan marxism untuk meng analisis ekonomi politik global. 

Teori-teori tersebut sebagai kacamata pandangan yang mengidentifikasi faktor-faktor yang terlibat dalam dinamika pembentukan kebijakan di berbagai negara serta implikasinya bagi dinamika ekonomi politik global.

Telaah pertama akan dikaji dengan kacamata realism. Dimana teori realism ini memacu pada power dan persaingan antar negara untuk mencapai kepentingannya masing-masing. Dalam pandangan ini, setiap negara berperan sebagai aktor utama yang melakukan tindakan-tindakan rasional untuk meraih kepentingan-kepentingannya. 

beberapa hal yang kerap menjadi kepentingan tiap megara adalah keunggulan politik dan ekonomi di ranah internasional yang anarkis ini. Dalam pandangan realism ini mengkaitkan sistem ekonomi dan politik  dengan strategi keaamanan serta  kekuatan negara dalam mengatasi tantangan ekonomi dan politik global. Dari beberapa hal diatas dapat digambarkan dengan isu global, yakni pertentangan antara Amerika Serikat dengan China. 

Amerika dan China merupakan dua negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Dalam fenomena ini, Amerika bersikeras untuk mempertahankan kekuatan perekonomian di negaranya dan melindungi segala kepentingan nasionalnya. Di sisi lain, China berusaha memperluas penyebaran pengaruhnya dan menggali keuntungan perekonomian di tingkat global. 

Dalam hal ini tergambar bagaimana tiap negara membentuk setrategi untuk meningkatkan perekonomian dan pengaruh politiknya untuk meraih kepentingan nasionalnya. Dengan adanya pertentangan negara-negara pemilik kekuatan ekonomi terbesar, dapat berdampak bagi negara-negara lainnya. 

Yang mana, faktor-faktor ekonomi seperti pertumbuhan perekonomian, investasi, akses perdagangan internasional, dan pasar bebas menjadi dasar utama dalam menentukan tatanan ekonomi global. Apabila dua negara pemilik perekonomian terbesar di dunia mengalami ketegangan, maka stabilitas perekonomian dunia juga terhambat.

Telaah kedua akan dikaji dengan kacamata liberalism. Teori liberalism merupakan teori yang memandang setiap negara akan meraih tujuan dan kepentingannya dengan melakukan kerjasama dengan negara lain. dengan liberalism, kesejahteraan bersama akan diraih dengan melakukan kerjasama. 

Beberapa kerja sama yang tersorot dalam perekonomian adalah kegiatan perdagangan bebas, investasi, dan setrategi organisasi-organisasi internasonal. Dalam pandangan liberalis, organisasi-organisasi internasional seperti ETO, IMF, dan Bank dunia sangat disoroti dan berperan penting dalam stabilitas ekonomi politik internasional. organisasi-organisasi tersebut mendorong dan mepromosikan kegiatan perdagangan bebas, investasi, dan pembentukan kebijakan ekonomi yang terbuka. 

Dalam pandangan liberalism, norma-norma, pembentukan kepercayaan sangat ditonjolkan untuk membangun kerjasama multilateral dan membangun tatanan ekonomi politik di ranah internasional dengan baik. Ketika isu Amerika dengan China di pandang melalui teori liberalism,dadap diambil melalui kebijakan-kebijakan Amerika yang bertolak belakang dengan prinsip perdagangan bebas. Prinsip perdagangan bebas umunya dipromosikan oleh organisasi Internasional seperti WTO. 

Namun, China yang bersikeras menyebarkan pengaruhnya pada peekonomian dunia melakukan kegiatan ekonomi yang melenceng dan tidak adil demi keuntungan domestiknya sendiri. Hal ini menjadi pertentangan dan ketegangan dianara keduanya. Untuk menyelesaikan ketegangan dan pertentanan ini, perlu adanya penyelesaian melalui negoisasi, diplomasi, atau pertemuan-pertemuan untuk menjalankan kerjasama multilateral dan menyelsaikan konflik antara kedua negara tersebut. 

Sehingga stabilitas perdagangan internasinal dan pembentukan kebijakan-kebijakan setiap negara tidak terhambat. Dengan sisi ini, isu Amerika dengan China dapat dipangang melalui  teori liberalism.

Telaah ketiga yaitu melalui pandangan teori Marxism. Dalam teori ini memandang adanya konflik ekonomi politik yang terjadi akibat ketimpangan kelas sosial dan menimbulkan eksploitasi kelas atas terhadap kelas bawah. Dalam teori ini tentu menyoroti bagaimana keadaan perekonomian negara-negara berkembang bahkan negara miskin dengan keadaan perekonomian di negara-negara maju. 

Negara-negara maju kerap melakukan eksploitasi terhadap negara-negara berkembang dan negara-negara miskin dibawahnya. Selain itu adanya kapitalisme global yang memperkuat  struktur dominasi dan eksploitasi terhadap negara-negara berkembang dan negara -- negara miskin dibawahnya. 

Ketika teori marxisme di implementasikan untuk menganalisis isu AS dengan China, tentu telah terlihat dengan status dua negara sebagai negara dengan kekuatan perekonomian yang maju. Dengan status tersebut, dua negara AS dan China tentu melakukan dominasi dan eksploitasi dalam perekonomian global. 

AS mempertahankan kekuatan ekonominya agar dapat mengontrol sistem perekonomian global atas sumber daya dan pasar bebas. Sedangkan China, dia memperluas pengaruhnya pada pasar internasional untuk menggali keuntungan ekonomi. Dengan status negara perekonomian terbesar di dunia, China dapat dengan mudah memengaruhi dan mengambil keuntungan sebesar besarnya di pasar internasional. fenomena-fenomena ini dapat menggambarkan bagaimana kapitalisme negara-negara maju mendominasi dan negara -- negara berkembang dibawahnya tengh mengalami tindasan dan mencari keadilan ekonomi demi sistem kebijakan nasionalnya.

Dengan adanya analisis di setiap konsep teori dan gambaran isunya, faktor ekonomi dan politik memiliki keterikatan dan saling memengaruhi dalam pembentukan tatanan politik global yang stabil. 

Dinamika politik ekonomi internasional yang semakin kompleks seiring perkembangan zaman, memainkan peran dasar negara dalam menentukan sistem politik ekonomi internasional dan mengatasai tantangan-tantangannya, baik di nasional maupun internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun