Mohon tunggu...
Liza Permasih
Liza Permasih Mohon Tunggu... Penulis - Menyukai dunia kata-kata, mencintai setiap momen yang tumbuh bersama para kesayangan.

Penulis merupakan seorang ibu dari tujuh orang anak yang menyukai dunia kata-kata sejak belia. Pernah menjadi kontributor tetap selama dua tahun di web parenting di The Asianparent Indonesia. Karya-karya fiksi penulis pernah dimuat di majalah Femina dan Gadis, sementara karya non fiksi, berupa kisah inspiratif tersebar dalam buku-buku antologi terbitan Gramedia Pustaka Utama. Selain menyukai dunia kata-kata, penulis juga aktif di dunia kuliner dengan memakai brand Dapur Momaliza. Mengambil nama yang sama dengan blog pribadinya, www.momaliza.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

5 Tips Mengajari Anak Mengatasi Rasa Kecewa

28 Agustus 2021   10:20 Diperbarui: 28 Agustus 2021   10:21 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Ajarkan bahwa dalam hidup banyak alternatif

- Tawarkan berbagai alternatif yang bisa dipilih anak untuk mengatasi rasa kecewanya.

Misalnya menawarkan anak untuk mengikuti lomba yang sama pada kesempatan lain.

- Ajarkan anak berpikir kreatif.

Selain menawarkan berbagai alternatif yang bisa dipilih, ajarkan anak untuk mencari solusi dan memikirkan berbagai alternatif yang bermanfaat bagi dirinya.

3. Berikan peneguhan 

Ketika anak sudah berhasil melewati perasaan kecewanya dan tenang, berilah peneguhan  dengan kata-kata, sehingga kelak anak akan mampu mengatasi kekecewaannya dengan memilih alternatif lain yang ditemuinya dalam hidup.

Contohnya : "Wah, meskipun nggak jadi juara, kamu hebat lho bisa tampil keren."

4. Konsisten

Lakukan hal yang sama setiap kali menemukan peristiwa-peristiwa yang membuat anak kecewa. Jangan pernah menolak perasaan tersebut, melainkan, akuilah sebagai perasaan yang wajar. 

5. Teladan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun