Mohon tunggu...
Liyanti Sihombing
Liyanti Sihombing Mohon Tunggu... Lainnya - Civil Servant

learning by doing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kita Pancasila, Kita Bebaskan Saudara Sebangsa dari Depresi, Kita Pemenang

2 September 2024   13:19 Diperbarui: 2 September 2024   13:37 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

        

      Pancasila sebagai landasan negara merupakan anugerah bagi setiap masyarakat Indonesia. Semboyan yang terdiri dari lima sila ini memiliki nilai-nilai yang lengkap dalam mengawal kehidupan sehari-hari masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Hidup berbangsa dan bernegara berarti hidup bersama rakyat Indonesia dalam satu tempat, yaitu negara, akan tetapi sering kali masyarakat yang telah lama bersatu dalam satu bangsa, tidak memiliki rasa kepedulian terhadap sesama sebangsanya.

      Misalnya saja banyaknya kasus bunuh diri yang terjadi karena kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang di sekitarnya. Akan tetapi, bunuh diri sendiri merupakan kasus yang lebih kompleks untuk menggambarkan bagaimana dampak dari ketidakpedulian terhadap kasus ini. Depresi mungkin merupakan kasus yang lebih tepat untuk mencari akar penyebab masalah yang terjadi. Menurut Kartono (2002), Depresi merupakan patologi kesedihan (sedih, perasaan kabur) yang bersifat patologis. Biasanya muncul akibat; rendah diri, sakit hati yang mendalam, menyalahkan diri sendiri, dan trauma psikologis. Banyaknya faktor penyebab depresi tentu memungkinkan siapa saja untuk merasakannya.

     Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr. Eka Viora, SpKJ, mengatakan di Indonesia terdapat sekitar 15,6 juta jiwa yang mengalami depresi. Banyaknya stigma negatif terhadap penderita depresi mengakibatkan mereka enggan untuk berobat. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebabkan seseorang memutuskan untuk bunuh diri. Masyarakat Indonesia yang berlandaskan Pancasila harus melakukan tindakan kecil yang berdampak besar dalam mengatasi masalah ini.

           

       Pancasila dengan salah satu silanya, yaitu kemanusiaan yang adil dan berbudi luhur, dapat dikatakan sebagai nilai yang sederhana namun memiliki makna yang mendalam. Salah satu pokoknya adalah toleransi, saling menghargai, dan menghormati, yang memberikan pemahaman bahwa kita harus memiliki rasa simpati dan empati yang tinggi terhadap saudara-saudara kita, termasuk saudara-saudara kita yang sedang mengalami depresi. Pancasila sebagai alasan munculnya kepedulian antarmasyarakat tidak akan lengkap jika tidak dibarengi dengan faktor internal yang mendorong rasa kepedulian masyarakat terhadap penderita depresi.Faktor internal yang dimaksud dalam hal ini adalah kesadaran moral yang timbul dari diri sendiri untuk memikirkan kepentingan orang lain demi kepentingannya sendiri. Kesadaran moral seperti ini dimiliki oleh orang yang mengalami kebebasan moral.

           

      Orang-orang yang memiliki kebebasan moral inilah yang disebut sebagai pemenang. Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa kebebasan moral berarti tindakan yang dilakukan secara sukarela atau tidak dipaksa secara moral, meskipun ketika mengambil keputusan seseorang melakukannya secara sadar dan penuh pertimbangan (kebebasan psikologis). Seseorang dengan kesadarannya untuk memberikan kepedulian dan perhatian kepada orang lain tanpa terdorong oleh aturan-aturan disebut sebagai pemenang karena telah lepas dari pemikiran sempit bahwa setiap tindakan yang baik hanya dilakukan ketika ada aturan-aturan. Dalam hal ini, orang-orang yang telah terlepas dan tergerak untuk menuju kedewasaan pikiran, memiliki rasa tanggung jawab terhadap kondisi orang lain karena telah memilih untuk bebas secara moral dan akhlak. Dari segi moral dan akhlak, perlu diketahui pula bahwa para pemenang yang bebas, tetap memandang Pancasila sebagai pedoman mereka dalam memberikan kegiatan bagi orang-orang yang sedang menderita depresi, dan dalam hal ini, Pancasila digunakan oleh para pemenang untuk memberikan penawar bagi para penderita depresi.

    Sila Ketuhanan dapat digunakan oleh para pemenang untuk mengobati orang yang mengalami depresi berat. Sila ini mengamanatkan kita untuk mengamalkan norma agama yang berlaku dan menjauhi larangan agama yang dianut oleh masing-masing dari kita. Dalam penerapan sila ini, pemenang sekali lagi berperan sebagai pendengar sekaligus pengingat bagi para penderita depresi untuk menaati norma agama yang berlaku dan menjauhi larangan agama. Menurut dr. Tjin Willy (2019), salah satu tindakan yang perlu dihindari untuk mencegah terjadinya depresi adalah dengan menjauhi minuman beralkohol dan pengaruh pergaulan yang buruk. Dalam hal ini, norma agama berfungsi untuk mencegah terjadinya tindakan tersebut. Dalam hal ini, kita sebagai pemenang tidak hanya bertindak untuk mengobati tetapi juga mencegah terjadinya depresi berdasarkan norma agama yang ada.

    Ajaran beradab tentang kemanusiaan mengingatkan kita bahwa setiap orang harus mengembangkan sikap saling mengasihi. Kehadiran kita sebagai pendengar bagi penderita depresi dimaksudkan untuk meringankan beban penderita depresi. Dalam ilmu psikologi, penanganan ini disebut psikoterapi. Menurut Dr. Allert Benedicto Ieuan Noya (2017), salah satu metode psikoterapi adalah penderita depresi bergabung dalam kelompok pendukung bagi sesama penderita depresi, di mana orang-orang penderita depresi dapat saling bertukar pikiran dan pengalaman dalam menghadapi depresi, sehingga dapat lebih memahami kondisi ini. Perawatan psikoterapi tidak menunggu Anda mengalami depresi terlebih dahulu, baru mulai menjadi pendengar bagi penderita depresi lainnya. Saat ini, menjadi pendengar dan ikut serta bersama penderita depresi merupakan salah satu tindakan jitu yang dapat mencegah depresi bertambah parah.

KabarBaik.co
KabarBaik.co

    Asas persatuan di Indonesia memberikan pemahaman bahwa berperan berarti kita tidak membeda-bedakan suku, ras, dan agama satu dengan yang lain karena kita semua sama, yaitu warga negara Indonesia. Rasa kepedulian dan tanggung jawab kita untuk merawat penderita depresi berat bukan untuk satu suku, bukan untuk satu agama, dan bukan untuk satu ras, melainkan untuk semua penderita depresi. Dengan demikian tindakan kita yang tidak diskriminatif dapat menjadi dukungan bagi penderita depresi untuk sembuh.

    Poin-poin Pancasila pada sila keempat, memberikan pemahaman kepada pemenang bahwa setiap warga negara mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Dengan demikian seorang pemenang tidak dapat bergerak sendiri dalam misi mengobati para penderita depresi, karena setiap warga negara Indonesia mempunyai semboyan Pancasila yang sama, maka setiap warga negara harus mengemban tugas yang sama. Rasa kebersamaan masyarakat Indonesia dalam memberikan dukungan kepada para penderita depresi dapat dijadikan sebagai penawar bagi para penderita depresi. 

     dr. Allert Benedicto Ieuan Noya (2019) dalam salah satu penjelasan tentang metode psikoterapi juga menganjurkan para penderita depresi untuk berkomunikasi dengan keluarga atau sahabat atau saudara dekat yang dipercaya, agar mereka tidak merasa sendiri, hampa, atau tidak berarti. Salah satu poin penting yang perlu diketahui oleh pemenang dalam metode ini adalah seorang pemenang harus mampu menjadi sosok yang dipercaya oleh para penderita depresi. Anita Taylor dalam Rachmat (2001:131) mengatakan bahwa bersikap reseptif merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan kepercayaan dalam media komunikasi interpersonal. Taylor lebih lanjut menyatakan bahwa menerima adalah sikap yang melihat orang lain sebagai manusia, sebagai individu yang layak dihormati.

    Sila kelima dapat dikatakan sebagai batasan bagi para pemenang untuk bertindak dalam proses penanganan penderita depresi. Dalam salah satu poin sila ini, para pemenang diingatkan untuk menghormati hak orang lain. Orang lain dalam hal ini dimaksudkan sebagai penderita depresi itu sendiri. Jika seorang individu yang depresi tidak mau untuk membicarakan situasi atau masalah yang dihadapinya, maka menjadi tanggung jawab seorang pemenang untuk mengambil langkah-langkah guna memberikan bentuk dukungan yang akan diberikannya. 

    Jackie Gollan PhD, asisten profesor di Departemen Psikiatri dan Ilmu Perilaku di Sekolah Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern, mengatakan bahwa mengajak penderita depresi untuk menjalani perawatan klinis mungkin merupakan hal yang paling dibutuhkan oleh penderita depresi karena Anda mungkin akan kehilangan kesabaran atau merasa frustrasi. Bagaimanapun, usaha terbaik Anda tidak dapat "menyembuhkan" mereka dari depresi. Gollan juga mengatakan bahwa orang yang depresi tidak dapat melepaskannya, mereka tidak dapat menghindarinya. Kita dapat memberikan perawatan dan dukungan, tetapi itu tidak akan menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, perawatan klinis adalah cara terbaik untuk melakukannya.

   Pancasila pada akhirnya menjadi alasan bangsa Indonesia untuk menjadi pemenang. Pemenang yang mampu mengobati rasa sedih saudara sebangsanya. Pancasila yang merupakan milik seluruh bangsa Indonesia, menjadikan siapa pun suatu saat menjadi pemenang. Pancasila yang kaya makna dalam butir-butirnya memberikan banyak ide dan cara bagi siapa pun untuk merasakan menjadi pemenang, tidak peduli apa pun latar belakang suku, agama, dan rasnya, kebebasan moral dan Pancasila yang kita junjung tinggi sudah cukup untuk mengantarkan kita menjadi pemenang.

.

Daftar Pustaka
Astuti, R. D. (tahun 2014, Desember). IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI MENDUNGAN I YOGYAKARTA .
.
Azizah, KN (2019, Juni 2019). 15,6 Juta Orang Indonesia Alami Depresi, Cuma 8 Persen yang Berobat . Diperoleh dari https://health.detik.com/berita-detikhealth/d- 4596181/156-juta-orang-indonesia-alami-depresi-cuma-8-persen-yang-berobat: https://health.detik. com/berita-detikhealth/d-4596181/156-juta-orang- indonesia-alami-depresi-cuma-8-persen-yang-berobat
Cara membantu penderita depresi berat . (2011, 3 Oktober). Diperoleh dari https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-1735904/cara-membantu- penderita-depresi: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-1735904/cara- membantu-penderita-depresi

.
Magnis-Suseno, F. (1989) halaman 11. Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral. .
Yogyakarta: Kanisius.

.
Munoz. (2015) Besar Depresi Bisa menjadi Dicegah. Amerika Psikolog, 67 (4),
hal. 285-295 .

.
Noya, D. A. (tahun 2017, MEI 2017). Cara Mengatasi Depresi dengan Terapi Pola Pikir dan Perilaku . Diperoleh dari ALODOKTER : https://www.alodokter.com/cara- mengatasi-depresi-dengan-terapi-pola-pikir-dan-perilaku

.
Pengertian Depresi Menurut psikologi . (2016, Februari 13) Diambil dari Pengertian Menurut Para Ahli: https:// www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian- depresi-menurut-psikologis/

.
Willy, D. T. (tahun 2019, Maret 11) Pengertian Depresi . Diambil dari ALODOKTER: https://www.google.com/search?client=firefox-b- d&q=cara+mencegah+depresi+ alodokter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun