Mohon tunggu...
Siti Awaliya Yuniarti
Siti Awaliya Yuniarti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuluh Agama Islam

Menyukai kuliner

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jika Do'a Tak Kunjung Dikabulkan

26 Oktober 2022   13:00 Diperbarui: 26 Oktober 2022   13:04 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pernahkah anda merasakan hal seperti di atas? Apa yang harus dilakukan ketika do'a tak kunjung mendapat jawaban dari Sang Khalik? Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan manakala hati merasa bahwa do'a belum dikabulkan;

Tidak putus terhadap rahmat Allah

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur'an surah Az-Zumar ayat 53 yang artinya" Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Tetap berdo'a dan tidak putus asa. Bahwa pengabulan do'a oleh Allah itu selalu tepat waktu sesuai kehendak-Nya. Dan saat tersebut tentulah waktu terbaik buat kita. Karena manusia mempunyai sifat tergesa-gesa sehingga menginginkan cepat tanpa peduli akibat.

Terus percaya dan berharap pada Allah

Jangan berdo'a dengan rasa tak percaya atau su'udzon (buruk sangka) bahkan ragu-ragu pada Allah. Karena kondisi ini tidak disukai. Sugesti dan pikiran negatif akan mempengaruhi semangat dan harapan yang sedang dibangun menjadi hampa. Rasululloh SAW sudah pernah mengingatkan hal ini dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhori dari sahabat Anas bin Malik Ra. Yang artinya ;" 'Apabila salah seorang di antara kalian berdo'a maka hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam permohonannya kepada Allah dan janganlah ia berkata, 'Ya Allah, apabila Engkau sudi, maka kabulkanlah do'aku ini,' karena sesungguhnya tidak ada yang memaksa Allah."

Jujur, ikhlas dan yakin

"Berdo'alah kepada Allah dalam keadaan engkau merasa yakin akan dikabulkannya do'a." (HR At-Tirmidzi dari Abu Hurairoh Ra).

Berdasarkan hadis ini, menjelaskan bahwa kita dianjurkan berdo'a dalam kondisi yakin akan dikabulkan. Tidak berdo'a dalm situasi hati yang ragu-ragu terhadap Allah.

Berdo'alah terus dengan jujur mengakui dosa-dosa , bermohon ampun disertai keikhlasan dan keyakinan. Karena do'a merupakan inti dari ibadah, jadi bila kita berdo'a terus berarti melanggengkan ibadah.     

Tidak dalam keadaan dosa dan memutus silaturahim

Hati-hati dengan makanan dan pakaian yang kita gunakan. Karena salah satu penyebab do'a tak kunjung dikabulkan adalah adanya dosa dalam diri. Maka sebelum bermohon kepada Allah, mintalah ampunan kepada-Nya sehingga dihapus dosa-dosa kita. Jangan pula memutus silaturahim, karena hal itu tidak disukai Allah. 'Ar-Rahim" merupakan nama lain Allah yang artinya Maha Penyayang. Jika kita memutus silaturahim berarti juga memutus kasih sayang Allah.

Mengulang do'a dan mencari waktu mustajab

Rasululloh SAW setidaknya mengulang 3 kali do'a yang beliau ucapkan. Ini berdasarkan hadis riwayat Imam Muslim dari sahabat Ibnu Mas'ud Ra bahwa apabila Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a, beliau ulang sebanyak tiga kali , kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a: 'Ya Allah, atas-Mu kuserahkan kaum Quraisy, Ya Allah, atas-Mu kuserahkan kaum Quraisy, Ya Allah, atas-Mu kuserahkan kaum Quraisy.

Selain itu, cari dan pergunakan waktu-waktu mustajabh dimana do'a-do'a berpotensi besar dikabulkan Allah. Diantaranya yakni; pada sepertiga malam terakhir, antara adzan dan iqamah, saat sujud dalam shalat, ketika adzan, saat sedang berkecamuk peperangan,  waktu 'Ashar pada hari Jum'at, pada hari 'Arafah, waktu turun hujan, dan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan (Lailatul Qadar).

Bentuk pengabulan do'a boleh jadi sesuai permintaan, dijauhkan dari marabahaya, atau diganti dengan pahala di akherat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun