Mohon tunggu...
Olivia Marveline
Olivia Marveline Mohon Tunggu... Editor - Female, Young

IGOT7 Forever! GOT7 JJAI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berita dengan Beragam Platform di Jurnalisme Multimedia

28 Februari 2023   02:58 Diperbarui: 28 Februari 2023   13:21 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurnalisme , sumber: Humas Indonesia

Peralihan dan perubahan zaman di dunia membuat segala sesuatu sudah pasti berubah, termasuk dunia jurnalisme. Dunia jurnalisme yang dahulu menggunakan media yang bersifat konvensional, sementara perubahan zaman yang ada membuat media baru juga digunakan oleh para jurnalis.

Media baru yang dalam dunia jurnalisme membuat tidak hanya jurnalis profesional, melainkan masyarakat umum juga harus mengetahui dan mempelajari media baru agar dapat mengakses jurnalisme yang dibagikan melalui media baru atau biasa dikenal dengan jurnalisme multimedia.

Jurnalisme multimedia yang sudah marak digunakan dikenal sebagai berita yang dibagikan melalui media internet dalam beragam platform digital yang tersedia.

Berikut merupakan beberapa alasan mengapa jurnalisme multimedia perlu untuk dipelajari oleh jurnalis maupun masyarakat.

Internet: Media Baru

Pada tahun 1969, kemunculan ARPANET (Advanced Research Projects Agency) merupakan cikal bakal dari internet yang ada di zaman sekarang. Di Indonesia, internet mulai masuk pada tahun 1994 dengan nama Paguyuban Network.

Diawali dengan bentuk sederhana dari internet yang hanya dapat memasukkan teks berupa sekumpulan kata-kata saja, dalam kurun waktu dua puluh tahun internet sudah memiliki beragam fitur yang lebih mempermudah kehidupan masyarakat/penggunanya.

Beragam informasi serta pesan yang berada di internet tersebut membuat dunia jurnalisme juga ikut terjun membagikan berita melalui media internet. Hal ini dilakukan bukan tanpa sebab, melainkan melihat peluang dari media internet di masa yang akan datang.

Sebelum hadirnya internet, masyarakat hanya dapat membaca maupun mendengar berita di tempat tertentu, dan informasi yang disampaikan juga memakan waktu hingga satu hari setelahnya untuk dapat dicetak di media konvensional.

Kehadiran jurnalisme multimedia melalui media internet menyebabkan masyarakat dapat semakin cepat untuk memperoleh informasi yang aktual dimana saja dan kapan saja.

Gambaran Jurnalisme Multimedia, sumber: Pravesh Patel
Gambaran Jurnalisme Multimedia, sumber: Pravesh Patel

Pergeseran Media

Media konvensional seperti televisi, koran cetak, dan radio merupakan media yang digunakan oleh jurnalis untuk membagikan berita sebelum internet menguasai dunia jurnalisme.

Berita yang dikemas dan dibagikan melalui media konvensional memiliki jangka waktu dalam pembagian berita yang relatif lebih lama dibandingkan dengan media baru.

Media baru, yakni internet membuat para pembaca beralih dari konvensional menjadi digital. Selain karena kecepatan dan efisiensi, internet juga digunakan oleh pembaca untuk mengakses hal-hal lain di luar berita, seperti media sosial yang sudah menjadi keseharian dari masyarakat di seluruh dunia.

Berita yang  dibagikan secara digital juga dapat menjalin komunikasi secara dua arah, yang tentu saja tidak didapatkan pada saat masih dibagikan melalui media konvensional, membuat para pembaca/pendengar menjadi lebih merasa dekat dengan berita yang diakses.

Tidak hanya itu, para pengiklan di media cetak juga mulai beralih kepada iklan digital dan seringkali ditemukan melalui situs jurnalisme digital juga terdapat iklan digital di dalamnya.

Pemasangan iklan secara digital tersebut bukanlah tanpa sebab, melainkan karena semakin banyak masyarakat yang mengonsumsi berita melalui media jurnalisme online dibandingkan jurnalisme di media konvensional.

Oleh sebab itu, masyarakat juga harus mengetahui bagaimana cara mengakses dan menggunakan jurnalisme multimedia dengan baik karena berita-berita terkini dan teraktual lebih cepat dibagikan melalui media baru.

Hati-hati dengan Hoaks!

Kecepatan informasi yang bisa dibagikan melalui media internet tidak jarang membuat sebuah berita semakin rawan terhadap kesalahan maupun kepalsuan informasi atau yang lebih dikenal dengan kata hoaks.

Sebuah berita yang dibagikan kepada publik dalam kurun waktu kurang dari 24 jam mengenai sebuah peristiwa yang ada seringkali menjadi sasaran informasi hoaks.

Tentu saja, hal ini dipengaruhi dengan jangka waktu yang dibutuhkan oleh seorang jurnalis dalam menganalisa secara mendalam sebuah peristiwa. Pada media konvensional, seorang jurnalis memiliki kurun waktu 24 jam setelah kejadian terjadi sebelum dirilis ke publik.

Sementara itu, media baru menuntut kecepatan yang membuat berita dari kejadian sudah dapat dibagikan kepada masyarakat meskipun peristiwa tersebut baru saja terjadi beberapa jam yang lalu.

Kecepatan yang secara tidak langsung menjadi tuntutan dalam sebuah berita di media baru membuat sebuah berita rentan sekali terhadap informasi yang simpang siur, membuat masyarakat harus mewaspadai akan kebenaran dari sebuah berita.

Waspada akan informasi yang diberikan dalam berita digital oleh masyarakat yang mengakses berita secara digital dalam kesehariannya akan sangat membantu untuk mencegah adanya berita hoax.

Setelah mengetahui beberapa alasan dibalik mengapa jurnalisme multimedia itu penting, apakah kamu menjadi tertarik untuk mempelajari lebih dalam mengenai jurnalisme multimedia? Tentu saja dengan mempelajarinya kamu akan semakin mengerti bagaimana dunia berita bekerja.

Tidak hanya itu, kamu juga akan semakin mengerti bagaimana caranya membedakan berita hoaks yang di zaman sekarang seringkali dijumpai dan beredar baik di platform berita maupun media digital lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun