Mohon tunggu...
Olivia Marveline
Olivia Marveline Mohon Tunggu... Editor - Female, Young

IGOT7 Forever! GOT7 JJAI

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Marry Poppins dan Annie, Perkembangan Film Drama Musikal

11 September 2022   20:36 Diperbarui: 11 September 2022   20:57 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film 'Marry Poppins' (1964)


Latar waktu dan tempat dalam film tersebut juga sangat realistis, kecuali untuk beberapa adegan yang melibatkan imajinasi kedua anak  Mr. Banks, Marry Poppins, dan Mr. Bert, serta kekuatan sihir yang dimiliki oleh Marry Poppins. Latar tempat yang berlatar belakang di kota London beserta dengan bangunan rumah seperti layaknya di tahun 1960an, lalu latar waktu pada pagi ataupun malam hari juga merupakan bentuk dari latar yang sangat realistis dan menggambarkan film drama.


Sub-genre musikal dalam  film tersebut dikemas dalam bentuk dialog yang dijadikan lirik lagu dan diiringi dengan latar belakang alat musik orkestra, dikarenakan pada tahun tersebut belum terdapat musik elektronik berupa gitar listrik atau semacamnya. Tidak hanya itu, pada saat lagu dinyanyikan, beragam gerakan juga ditampilkan oleh para aktor dan aktris di dalamnya untuk mendukung lagu yang berada di dalamnya. Kualitas suara yang berada dalam lagu juga terasa seperti layaknya dinyanyikan secara langsung oleh aktor dan aktris di dalamnya yang  diikuti dengan latar yang ada pada saat itu, seperti di atap bangunan yang memiliki angin yang kencang.

Poster Film 'Annie' (2014)
Poster Film 'Annie' (2014)

Analisis Film 'Annie' (2014)

'Annie' merupakan film drama musikal yang berasal dari panggung teater 'Broadway' dan merupakan film remake dari film 'Annie' di tahun 1982. Film tersebut menceritakan mengenai kehidupan seorang anak di panti asuhan yang bertemu dengan seorang pemilik perusahaan elektronik, dimana lagu-lagu yang dinyanyikan di dalamnya merupakan lagu-lagu populer yang sangat cocok dengan kehidupan sehari-hari.


Paradigma dalam film tersebut merupakan paradigma fenomenologi. Paradigma fenomenologi sendiri memiliki pengertian  berupa bagaimana manusia menjalani kehidupan sehari-harinya. Dalam film tersebut ditunjukkan dari alur cerita inti film tersebut bagaimana seorang anak panti asuhan, yang bernama Annie yang diangkat oleh seorang pengusaha kaya raya yang sedang mencalonkan diri menjadi seorang walikota, yakni Mr. Stacks menjadi anak angkatnya untuk lebih mendapatkan hati para masyarakat di kota tersebut. Manusia sendiri memiliki hati nurani  di dalamnya dan terkadang untuk memilih sesuatu membutuhkan faktor yang mendukung, dan dalam film ini adalah kebaikan Mr. Stacks dalam mengangkat Annie menjadi anak angkatnya.

Sementara itu, genre drama dalam film ini dapat dilihat dari beragam emosi yang dimiliki antar karakter sangat kuat. Dimulai dari Annie dengan teman-temannya di panti asuhan, lalu Mr. Stacks yang tidak ingin kehilangan Annie, dan juga berakhir dengan Annie yang secara sah diadopsi oleh Mr. Stacks. Tidak hanya itu, latar waktu dan tempat dalam film tersebut sangat nyata, berupa menggambarkan bagaimana kehidupan di Kota New York, Amerika Serikat.

Sub-genre musikal dalam film tersebut dapat dilihat dari berbagai adegan yang secara mulus bertransisi dari berdialog menjadi lagu dan juga bergerak sesuai dengan isi dari lagu-lagu yang ada di dalamnya. Tidak hanya itu, iringan instrumen alat musik yang digunakan juga sudah melibatkan alat musik elektronik, seperti EDM yang sesuai dengan tahun film tersebut ditayangkan di layar lebar, yakni di tahun 2014. Audio yang disajikan juga terasa lebih utuh dan jernih dikarenakan dengan teknologi yang sudah semakin maju membuat suara setiap aktor dan aktris yang menyanyikan berbagai lagu di dalamnya menjadi semakin jernih dan terhindar dari suara-suara yang berada di latar, seperti suara angin ataupun suara klakson kendaraan.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun