SOP pada pabrik harus berlandaskan pada konsep manajemen mutu terpadu yaitu penerapan Cara Memproduksi Makanan yang Baik (CMMB) atau Good Manufacturing Practices (GMP) agar produk yang dihasilkan aman, sehat, utuh, halal serta bermutu. Fungsi adanya SOP yang berlandaskan GMP didalam suatu perusahaan khususnya perusahaan susu bubuk yaitu mampu mengoptimalkan kualitas dan mutu produk didalam suatu pabrik.
Menurut Badan Standarisasi Nasional (2015) didalam syarat mutu susu bubuk, terdapat beberapa indikator yang dapat diperhatikan, antara lain; kadar air, Angka Lempeng Total (ALT), cemaran bakteri Salmonella dan cemaran bakteri Coliform.
Aspek penerapan yang dievaluasi berdasarkan pelaksanaan GMP industri susu bubuk kambing adalah bangunan pabrik, mesin dan peralatan, bahan baku, pengawasan proses, produk akhir, laboratorium, karyawan, penyimpanan, dan pelatihan.
- Penerapan GMP Bangunan Pabrik
 Struktur bangunan harus kuat, aman dan tidak menjadi sumber kontaminasi, Desain, kontruksi dan lay out bangunan dibuat berdasarkan perencanan yang memenuhi persyaratan teknik dan hygiene, susunan bangunan tidak menimbulkan lalu lintas kerja, serta pertemuan antar dinding dengan lantai tidak bersudut mati.
- Penerapan GMP Mesin dan Penerapan
 Jarak antar mesin yang ditetapkan adalah 2 m, jarak 2 m antara mesin dengan dinding bangunan dimana adanya jarak, penggunaan mesin dikalibrasi, peralatan yang bersentuhan langsung dengan makanan terbuat dari bahan tidak beracun serta mesin yang digunakan dilengkapi dengan pengendali kelembaban.
- Penerapan GMP Bahan Baku
 Bahan baku dari supplier benar dari awal datang benar- benar dikontrol oleh bagian QC, bahan baku harus sesuai dengan persyaratan MUI, serta air yang digunakan harus memenuhi persyaratan kualitas air bersih.
- Penerapan GMP Pengawasan Proses
 Produk dihindarkan dari kontaminasi, bahan dalam proses sesuai dengan standar mutu, pengawasan selama proses produksi dilakukan dengan memperhatikan faktor- faktor waktu, suhu, kelembababan, tekanan dan sebagainya, bahan pada setiap tahapan proses harus memenuhi persyaratan mutu dengan cara diperiksa secara fisik, kimia, organoleptik maupun mikrobiologi, pengawasan penyimpanan bahan baku harus terpisah dengan bahan lain serta pengawasan Pelaksaaan produksi dilakukan dengan menghindari penyebab kontaminasi produk denga cara sebelum masuk ketempat produksi karyawan harus dalam kondisi bersih, menggunakan APD.
- Penerapan GMP Produk Akhir
 Produk akhir yang akan memasuki gudang penyimpanan dan keluar untuk didistribusikan dilakukan cek mutu, dilewatkan metal detector, Produk akhir disimpan di atas pallet, serta menggunakan sistem FIFO. FIFO (First In First Out) adalah metode manajemen persediaan yang mengatur agar barang yang masuk terlebih dahulu akan dikeluarkan terlebih dahulu.
- Penerapan GMP Laboratorium
 Pabrik pangan harus memiliki laboratorium untuk mengawasi dan mengendalikan mutu dan keamanan bahan baku serta produk akhir, wajib melaksanakan penerapan cara berlaboratorium yang baik, serta peralatan dan bahan kimia ditata rapu agar tidak membahayakan karyawan.
- Penerapan GMP Karyawan
 Semua karyawan harus memilki tugas yang jelas, menggunakan alat pelindung diri (APD), harus dalam keadaan sehat serta pengunjung yang masuk didalam ruang produksi harus menggunakan APD dan wajib mentaati peraturan dialamnya serta berlaku juga bagi karyawan.
- Penerapan GMP Penyimpanan
 Penyimpanan bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong serta produk akhir disimpan terpisah dalam ruangan yang bersih, menggunakan sistem FIFO serta Penyimpanan produk jadi dilakukan pada kondisi yang terkendali.
- Penerapan GMP Pelatihan